KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Demonstrasi berdarah yang merenggut nyawa dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) bernama Randi, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) serta Yusuf Kardawi, dari Fakultas Tehnik, berbuntut panjang. Dua hari pasca demo yang berakhir tragis itu, tidak hanya membuat Brigadir Jendral (Brigjen) Iriyanto dicopot dari jabatannya, sebagai Kapolda Sultra, pimpinan TNI dan Polri juga memerintahkan sejumlah personil berpangkat Jenderal, turun di Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tidak main-main, perwira tinggi (Pati) yang diterjunkan di Bumi Anoa, mengisi jabatan penting di TNI dan Polri dengan pangkat bintang satu, dua dan bintang tiga. Jumlah jenderal yang diturunkan di Kendari ada enam orang. Khusus di TNI, yang diutus adalah Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV Hasanuddin, Mayor Jenderal Surawahadi. Pati Angakatan Darat (AD) dengan dua bintang di pundaknya ini, tiba di Kendari sejak Jumat sore (27/9/2019).
Kepala Penerangan KOREM 143 Halu Oleo, Korem 143 Haluoleo, Mayor ARM Sumarsono mengatakan, ada beberapa agenda penting yang dilaksanakan Panglima Kodam selama berada di Kendari. Diantaranya adalah menggelar pertemuan bersama Forkopimda dan perwakilan mahasiswa se-Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pertemuan ini menjadi agenda pertama Pangdam. Kegiatan ini sudah dilaksanakan di Gedung Utama Makorem 143 Halu Oleo (HO), Jumat malam (27/9/2019). Selain itu, jenderal TNI itu melanjutkan agendanya bersama Gubernur Sultra dan para petinggi Polri di rujab Gubernur dan mengunjungi pameran alusista di eks MTQ Kendari. “Sore ini, Pangdam sudah balik ke Makassar,” kata Sumarsono, via pesan whatsApp nya, Sabtu (28/9/2019) sekitar pukul 14.90 WITA.
Sementara dari Institusi Polri, ada lima personil dengan pangkat Jenderal yang diutus ke Kendari. Mereka terdiri dari dua Polisi berpangkat bintang tiga dan tiga personil berpangkat bintang satu. Jenderal-Jenderal dari Polri yang datang ke Kendari, dua hari pasca demo ribuan mahasiswa dari hampir semua perguruan tinggi di Sultra dan menyebabkan dua mahasiswa tewas adalah, Wakapolri, Komisaris Jenderal Polisi Ari Dono Sukmanto, Kepala badan Intelkam Polri, Komisaris Jenderal Agung Budi, Kepala Biro Provost, Divisi Propam Polri, Brigadir Jenderal Hendro Pandowo, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas, Brigadir Jenderal Dedi Prastyo serta dari Itwarsum Polri, Brigadir Jenderal Deni Gapril.
Kepala Bidang Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt mengatakan, perwira tinggi Polri yang ke Kendari berjumlah lima orang. “Rombongan dipimpin Wakapolri,” katanya. Salah satu agenda Wakapolri ke Kendari adalah bertemu dengan Forkopimda di rumah jabatan Gubernur. Kepada sejumlah media di Kendari, mantan Kabareskim Polri ini mengaku akan menindaklanjuti penyebab tewasnya dua mahasiswa UHO saat demo besar-besaran, dua hari lalu. Orang kedua di tubuh Polri ini juga berjanji akan membentuk tim investigasi dan melaksanakan secara transparan dalam pengusutannya. “Rencananya sore ini, rombongan Wakapolri kembali ke Jakarta,” ungkap Harry, Sabtu (28/9/2019) sekitar pukul 15.39 WITA.
Penulis : Adhi