Hunian Sementara Korban Banjir Konut Tak Jelas, Warga Gelar Aksi Unjuk Rasa

 

Sekda Konawe Utara, Dr Martaya M.Kes., saat menerima warga korban banjir yang melakukan aksi unjuk rasa. Foto: Darwis.

KONUT, LENTERASULTRA.COM – Ratusan warga korban banjir Desa Tapuwatu, berunjuk rasa di Kantor Bupati Konawe Utara, pada Selasa (10/9/2019) pagi. Mereka mendesak pemerintah segera menyelesaikan pembangunan hunian sementara (huntara) yang terus tertunda.

Pasalnya hingga kini huntara yang dijanjikan akan dibangun di desa mereka belum juga terealisasi. Akibatnya, ratusan warga korban banjir masih tinggal di pengungsian.

“Huntara yang katanya selesai dibangun tiga bulan pasca tanggap darurat hasilnya nol besar. Pembangunan huntara tak kunjung selesai,” ujar Hendrik, koordinator umum masyarakat korban banjir.

Seperti diketahui, rencananya pemerintah akan membangun 10 titik huntara di tiga kecamatan, diantaranya Kecamatan Andowia, Asera dan Oheo. Namun hingga kini pemerintah baru mengerjakan tempat pembangunan huntara.

Selain mendesak penyelesaian huntara, warga juga meminta agar pembagunan huntara,diganti dengan pembangunan hunian permanen. Dengan alasan bahwa rumah mereka tersapu bersih oleh banjir.

“Kami harus dibedakan dengan korban banjir desa lain. Rumah kami habis disapu air, sedangkan desa lain rumah mereka masih utuh. Mereka masih bisa pulang, sedangkan kami sudah tidak bisa kemana mana dan terpaksa harus tinggal di tempat pengungsian,” ungkap koordinator aksi, Burna.
Sementara itu, Sekda Konawe Utara, Dr Martaya M.Kes., yang menerima aksi unjuk rasa mengatakan, saat ini pembangunan huntara masih dalam proses. Menunggu material bangunan yang tengah dalam perjalanan.

Reporter: Darwis
Editor: Wuu