KENDARI, LENTERASULTRA.COM- “Simpan satu anak perempuan anggun, satu tahun perjalanan membangun Sultra. Selamat berjuang Pa Gubernur dan Pa Lukman, akur akurlah kalian, baik-baiklah kalian, rakyat tetap mengekor kalian apa yang kalian perbuat”.
Kalimat ini merupakan puisi yang dibacakan Abdul Rahman Saleh saat di daulat memberikan sambutan dalam acara ekspos satu tahun AMAN di salah satu hotel di Kendari.
Bait puisi itu, disampaikan Ketua DPRD Sulawesi Tenggara, sesaat sebelum mengakhiri pidato dan turun meninggalkan podium.
Abdul Rahman Saleh sepertinya mafhum dengan kondisi dua pemimpin itu akhir-akhir ini. Makanya, bertepatan dengan 365 hari Ali Mazi dan Lukman Abunawas menakhodai Bumi Anoa, kandidat Ketua DPRD Sultra periode 2019-2024 ini, perlu mengingatkan keduanya untuk akur dan baik-baik.
Selain mengingatkan Ali Mazi dan Lukman (AMAN) akur dan baik-baik, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menyebut jika kehadiran Gubernur dan Wakil Gubernur diacara satu tahun ekspos AMAN, melambangkan bingkai merah putih. Hal ini tergambar dari pakaian yang dikenakan keduanya. Ali Mazi mengenakan baju putih, sementara Lukman memakai baju merah.
“Apapun kita, dimanapun kita, darah kita merah putih. Dan bisa dibuktikan dengan pakaian. Begitu saya tanya Pa Wagub pakai baju apa dan menjawab baju merah, maka saya harus pakai baju putih. Ini menandakan Sultra merah putih,” kata Rahman Saleh disambut suara gemuruh tepuk tangan dari belasan Bupati dan Wakil Bupati serta petinggi TNI dan Polri yang hadir dalam acara tersebut.
Abdul Rahman Saleh juga memuji satu tahun perjalan AMAN. Menurutnya, selama 365 hari berjalan, sudah banyak yang dilakukan Ali Mazi dan Lukman, keduanya juga sudah banyak membangun. Dia juga menilai jika Ali Mazi dan Lukman, merupakan perpaduan duet maut. Karena Ali Mazi berlatar belakang dari hukum sementara Lukman dari birokrasi. “Duet maut ini tidak ada di Indonesia, kecuali di Sulawesi Tenggara,” puji Rahman Saleh.
Abd Rahman Saleh mengungkapkan bahwa pasangan AMAN merupakan hasil pilihan rakyat secara demokrasi. Begitu juga dengan dirinya, meskipun berbeda parpol dan dukungan inilah demokrasi. Begitu AMAN terpilih, tidak boleh tidak, tidak boleh murka, dia harus menghargai dan memberi dukungan. “Mereka berdua harus dihargai, jika ada kekurangan wajib diberikan kritikan dengan konfrontir, kritikan soluktif, kritik yang mendidik, bukan provokator serta bukan menggantang asap,” ungkapnya.
Penulis : Adhi