Belum Nyatakan Dukungan, Ridwan Bae: Tidak Ada Istilah Keponakan dalam Dunia Politik

Anggota DPR-RI asal Sultra, Ridwan Bae (kedua dari kiri), saat meninjau Terminal Puwatu Kendari. (NANAN/LENTERASULTRA.COM)

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muna akan digelar, September 2020. Meski perhelatan pesta demokrasi masih setahun lagi, namun sejumlah nama santer menyatakan diri siap bertarung mengusik kandang sang petahana, Rusman Emba. Mereka diantaranya, La Ode Baharuddin, Syarifuddin Udu, Abdul Rahman Farisi dan La Ode Muhammad Rajiun Tumada.

Anggota DPR RI asal Sulawesi Tenggara (Sultra), Ridwan Bae masih enggan membicarakan soal dukung-mendukung. Meski beberapa nama sudah muncul.

“Pilkada masih jauh, jangan dulu lah,” singkatnya di sela-sela peninjauan Terminal Puwatu, Kendari, Minggu, (28/7/2019).

Diketahui, dari sekian deretan nama yang disebutkan di atas. Rusman Emba masih memiliki hubungan pertalian (Keponakan) anggota DPR-RI itu.

Disinggung terkait hal tersebut, Ketua DPD l Golkar Sultra, Ridwan Bae mengatakan dalam dunia politik tidak mengenal istilah keponakan. Ia mempersilahkan kepada mereka untuk berkompetisi memperebutkan kursi orang nomor satu di Bumi Sowite.

“Silahkan saja mereka  bersaing, asalkan bersaing sehat,” katanya.

Menurutnya, para figur-figur  yang bakal maju kontestasi Pilkada Muna harus berusaha meyakinkan masyarakat melalui program-programnya.

“Ketika seseorang menjadi Bupati 99 persen, jiwa kita ada sama rakyat. Ketika anda menjadi kepala daerah ingat perjuangkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Ia memambahkan, dari lima kandidat yang bakal maju dalam Pilkada muna, sejauh ini beberapa nama tersebut sudah membangun komunikasi. Terakhir komunikasi intens dengan Dirjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Syarifuddin Udu.

“Pak Syarifuddin Udu, datang ketemu saya kita bincang-bincang biasalah sama dirinya,” pungkasnya.

Reporter: Nanan
Editor: Restu Fadilah
Pilkada 2020Pilkada Muna