KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Wacana pembangunan Gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang digulirkan Gubernur Sultra, Ali Mazi menuai kritik. Salah satunya dari Pengamat Kebijakan Publik Sultra, Arifin Uta.
Menurut Arifin, wacana Ali Mazi untuk membangun hedung baru DPRD belum darurat. Sebab, gedung yang digunakan saat ini, masih layak untuk digunakan.
“Jadi, lebih baik rencana itu dipending dulu,” tuturnya di Kendari, Jumat, (19/7/2019).
Lulusan S3 Universitas Halu Oleo (UHO) ini, menyarankan supaya anggaran untuk pembangunan gedung baru DPRD dialihkan ke infrastruktur, seperti pembangun atau perbaikan jalan. Mengingat, tidak jarang, jalan di Bumi Anoa yang rusak.
Sebut saja, jalan Ladongi yang merupakan jalan penghubung antara Kabupaten Kolaka Timur dan Konawe Selatan. Akses jalan lintas Provinsi, Morosi-Konut rusak parah.
Ia melanjutkan, perbaikan jalan harus lebih diprioritaskan, karena jalan merupakan akses utama sebagai penunjang aktifitas lainnya. Jalan juga sebagai urat nadi perputaran perekonomian suatu daerah.
“Jalan sebagai alat vital kepentingan masyarakat umum, pemerintah sebaiknya memperhatikannya,” imbuhnya.
Selain persoalan infrastruktur, ia juga menyoroti masih banyaknya sekolah yang tidak layak. “Seharunsya ini harus menjadi fokus pemerintah, untuk ditindaklanjuti dengan terjun langsung di lapangan melakukan observasi,” katanya.
Sebelumnya, Ali Mazi menyebut, pembangunan gedung baru DPRD akan menjadi program prioritas. Ali Mazi juga berkikah, bahwa pembangunan gedung baru DPRD Sultra bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk menunjang kinerja anggota dewan dan terciptanya lingkungan yang bersih serta menunjang pertumbuhan ekonomi daerah.