MUNA, LENTERASULTRA.COM – Jejaring Media Sosial (Medsos) seperti Facebook (FB) dan grup-grup WhatsApp (WA) setiap hari dirampaikan dengan posting-postingan yang menyudutkan Bupati Muna, LM Rusman Emba. Isu-isu negatif terus diposting akun-akun palsu untuk menyerang pemerintahan dan pribadi Rusman.
Di postingan akun-akun bodong itu ditulis, selama Rusman memimpin Muna 2 tahun 10 bulan tidak ada pembangunan yang dilakukan. Lain lagi, doyan keluar daerah dan masih banyak lagi. Namun, Rusman menanggapinya dengan santai.
Ia menebak, postingan-postingan itu sengaja dihembuskan oleh orang-orang yang disuruh untuk menjatahukanya menjelang Pilkada 2020. Postingan itu, menurutnya by design dan tersistematis.
“Sekarang sudah banyak namanya hoax. Itu semua by design dan merupakan politik kotor,” tegas Rusman disela-sela pelantikan anggota BPD Desa Lasalepa, Selasa (16/7/2019).
Mantan senator DPD-RI itu mengklaim selama pemerintahannya bersama Abdul Malik Ditu telah banyak berbuat di Bumi Sowite. Lihat saja iklim kegairahan masyarakat dalam peningkatan perekonomian kerakyatan, kondufitas dan pembangunan dalam peningkatan pendapatan di desa. Belum lagi dibidang pemerintahan, telah tiga kali berturut-turut meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam tata kelola keuangan.
“Fakta sesungguhnya, kita kembalikan ke masyarakat yang menilai. Bagi kami, Muna sudah lebih baik dari sebelum-sebelumnya,” terangnya.
Soal mantan Ketua DPRD Sultra itu sering keluar daerah, ia menegaskan bukan untuk mengejar duit dari perjalanan dinas. Akan tetapi, ia keluar daerah untuk mencari pundi-pundi dan program-program untuk pembangunan di daerah. Pasalnya, kondisi keuangan daerah sangat terbatas.
“Saya ini lama tinggal di Jakarta, dua tahun lebih jadi anggota DPD. Kalau saya mau cari uang dari perjalanan dinas, tinggal keluar negeri saja. Jadi saya ke Jakarta itu bukan untuk mengejar uang SPPD, tapi bagaimana mencari agar uang bisa masuk di Muna. Dan saya pikir terbukti, banyak program-program yang masuk untuk kepentingan orang banyak,” bebernya.
Ia hanya menyarankan bagi para calon rivalnya yang akan bertarung di Pilkada nanti agar menggunakan cara-cara elegan untuk merebut empati masyarakat. Jangan menghalalkan segala macam cara untuk mencapai hasrat politik yang ujung-ujungnya bisa membenturkan masyarakat.