KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) diminta untuk memprioritaskan anggaran perbaikan infrastruktur. Ini menyusul banyaknya jalan penghubung antar kabupaten yang sangat memperihatinkan.
Seperti jalan penghubung antar Kabupaten Timur (Kotim) dan Konawe Selatan (Konsel). Kondisinya begitu mengerikan. Bayangkan saja, akses jalan mulai dari Kecamatan Loea dan Kecamatan Ladongi dipenuhi dengan lubang. Apabila musim kemarau, debu beterbangan. Sebaliknya, jika penghujan datang badan jalan sangat sulit ditempuh san butuh kehati-hatian karena medannya sangat licin dan berlubang.
Pengamat Infrastruktur Sultra, Edward Ngii menilai, anggaran yang diporsikan untuk perbaikan jalan oleh Pemprov sangat minim. Harusnya perbaikan infrastruktur jalan harus diporsikan lebih banyak.
“Apalagi Sultra merupakan daerah penghasil tambang dan sering dilalui oleh kendaraan berat di atas 8 ton. Apabila jalan sering dilalui oleh kendaraan berat percaya atau tidak jalan itu cepat amblas harus diperbaiki. Kalau tidak cepat diperbaiki tambah rusak,” katanya saat ditemui jurnalis lenterasultra.com di Kendari, Kamis, (11/7/2019).
Dekan Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (Uho) Kendari itu juga meminta perbaikan infrakstruktur jalan harus menjadi perhatian. Karena jalan merupakan urat nadi kehidupan.
“Suatu masyarakat akan hidup dan bisa menjalankan semua aktifitasnya jika ditunjang oleh sistem lalu lintas yang baik. Jalan bagus juga bisa mendatangkan investor,” tuntasnya.
Sebagai informasi, perbaikan jalan di Ladongi sebenaenya sudah acap kali diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Bahkan, usulan sudah diajukan sejak jamannya mantan Gubernur Sultra, Nur Alam. Namun Pemprov tak kunjung merealisasikan dan hanya sebatas janji hingga saat ini.