Memulai Karir Dari Pengantar Surat Keliling, Putra Sultra Pertama Yang Menjabat Dirjen
Putra-Putri Sulawesi Tenggara yang eksis di Jakarta, tidak terhitung jumlahnya. Di Ibukota Negara itu, tokoh-tokoh terbaik dari Bumi Anoa berkiprah di berbagai lembaga dengan menempati jabatan dan posisi penting. Mulai dari wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), komisioner Ombudsman RI, Anggota DPR RI, pejabat di Kementrian Negara, pimpinan satuan di Polri/TNI hingga Pengusaha.
Salah satu kader terbaik Sultra yang eksis di Jakarta adalah Syarifuddin Udu. Pria kelahiran Lakologou, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, 13 Februari 1960 ini, tercatat sebagai pejabat eselon 1 di Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Di lembaga yang kini dipimpin Tjahjo Kumolo itu, Syarifuddin Udu menduduki jabatan penting yakni Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah.
Posisi tersebut mulai diemban Syarifuddin Uddu, sejak awal Desember 2017 lalu hingga saat ini. Puncak karir tertinggi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), tidak begitu mudah diraih oleh suami dari Dra. Murni ini. Ayah dari lima orang Putra dan Putri yakni, Arifahtun Zohrah, Allamahtul Qariah, Aristo Amrullah, Ahdiahtus Safiah dan Ansari Ummarah mengawali kiprahnya sebagai pegawai honorer di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna, 1986. Ditahun yang sama, tepatnya 1 Maret 1986, Putra dari pasangan Haji La Udu dan Wa Rimpu ini resmi berstatus sebagai PNS.
Karir Syarifuddin Udu sebagai pamong di tanah kelahirannya diemban selama 11 tahun. Sebab di tahun 1997, dengan alasan melanjutkan pendidikan pada jenjang S2, Syarifuddin mengajukan permohonan pindah tugas dari Pemda Muna ke Kementrian Dalam Negeri.
Selain itu, alasan lain sehingga Dia pindah adalah ingin melanjutkan pengabdian di ibukota negara karena nalurinya sebagai manusia ingin meningkatkan kapasitas diri serta berusaha meningkatkan kemampuannya.
Meski hanya 11 tahun mengabdi sebagai Abdi Negara di tanah kelahirannya, Syarifuddin menduduki berbagai jabatan struktural mulai dari Kasubag Tata Usaha Dinas Pendidikan, PLT Bagian Humas, Kepala Seksi kantor Pembantu Bupati wilayah kepulauan dan terakhir sebagai Camat Wakorumba yang berkedudukan di Labuan (saat ini masuk wilayah Kabupaten Buton Utara).
Terhitung sejak 1 April 1997, Syarifuddin resmi beralih tugas dari Pemda Muna menjadi staf di Kemendagri. “Saya jadi staf di Kemendagri kurang lebih tiga tahun. Saat itu, saya ditempatkan di sub bagian tata usaha biro keuangan,” kata Syafruddin Udu, kepada Nuryadi, wartawan lenterasultra.com saat ditemui di salah satu hotel di Kendari.
Karena ruang kerjanya di bagian tata usaha biro keuangan, maka tugas Syarifuddin kala itu adalah di bidang surat menyurat. Mulai dari mencatat hingga menerima dan mengirim surat masuk dan keluar. Bahkan pada saat saat tertentu, Syarifuddin menjadi pengantar surat keliling,b di internal Kemendagri maupun di instansi atau lembaga Kementrian lain di Jakarta.
Kerja keras dan keuletan pria yang menamatkan pendidikan Strata satu (S1) Fakultas Ilmu Pendidikan Institut Ilmu Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta 1984 ini berbuah manis. Terhitung mulai 13 Juni 2000, mantan Camat Wakorumba, Kabupaten Muna ini diberi amanah sebagai pejabat struktural di Kemendagri dengan menempati posisi sebagai Kasubbag Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Biro Keuangan.
Mulai saat itu, karir Syarifuddin Udu perlahan lahan melejit hingga kemudian dia dipercaya sebagai Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, yang tugasnya mengurus masalah keuangan negara yang dikelola seluruh Kabupaten dan Kota serta semua Provinsi di seluruh Indonesia.
Menurut Syarifuddin, untuk sampai di jabatannya saat ini memang tidaklah muda. Kuncinya, jalankan tugas dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan serta menjalankan tugas sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku dan bekerja dengan profesional.
Pria yang menamatkan pendidikan dasar di SD Negeri Labundoua (kini SDN 3 Pure) 1975, juga berbagi pengalamannya hingga dia bisa terpilih sebagai Dirjen Bina Keuangan Daerah. Katanya, jabatannya itu diperoleh melalui tahapan seleksi yang dibuka untuk umum. Saat seleksi dibuka, terdapat 16 nama yang berminat. Mereka berasal berbagai Kementrian dan Lembaga seperti Kementrian Keuangan, BPK, bahkan ada yang berasal dari beberapa kepala BPKAD Kabupaten hingga Kepala Inspektorat dari sejumlah Provinsi.
Dari serangkaian tahapan seleksi,d selalu lulus hingga masuk tiga besar. Ketiga nama ini (salah satu dirinnya) kemudian diteruskan ke Presiden selaku tim penilai akhir. Dari penilaian ini, presiden saat itu, akhirnya menunjuk dan mempercayakan amanah Dirjen Bina Keuangan Daerah kepada dirinya.
La Ode Ida, putra asli Kabupaten Muna mengaku sangat mengagumi sosok Syarifuddin Udu. Dimata salah satu komisioner Ombudsman Republik Indonesia (ORI) ini, Syarifuddin merupakan salah satu seniornya yang eksis di Jakarta, Ibukota Negara. Kata mantan wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini, mantan Pj Gubernur Jawa Tengah itu merupakan salah satu pamong kelahiran Kabupaten Muna yang sangat berprestasi.
Dengan statusnyas pamong negara, putra Haji La Udu ini meniti karir dari bawah hingga sukses meraih jenjang tertinggi dalam jabatan administrasi di pemerintahan. “Beliau merupakan sosok yang sederhana, pekerja keras, low profil dan menasbihkan sejarah di daerah kita sebagai pejabat struktural pertama dari Sulawesi Tenggara yang menduduki jabata sebagai Dirjen di Kementrian dalam Negeri, ” tutur La Ode Ida.
Sementara Sekretaris Direktoral jendral Bina Keuangan Daerah, Kemendagri Agus Fatoni memiliki penilaian tersendiri terhadap atasannya itu. Kata pria yang akrab Fatoni ini, Syarifuddin Udu merupakan sosok pejabat yang ulet, sabar, murah senyum dan dekat dengan pegawainya.
“Beliau orangnya baik. Di kantor, (Direktorat Bina Keuangan Daerah) antara beliau dan pejabat maupun staf tidak ada sekat. Namun dibalik kesabarannya, Pa Dirjen sangat tegas dan punya prinsip sebagai pemimpin. Pa Dirjen selalu mengayomi, melindungi dan selalu mengarahkan anak buahnya disetiap pekerjaannya,” kata Fatoni kepada Nuryadi, wartawan lenterasultra.com.
Dari segi kompetensi, sosok Syarifuddin Udu dimata Fatoni dinilai sangat menguasai bidang tugasnya di Keuangan Daerah. Bahkan sosok Syarifuddin memiliki kemampuan yang paling lengkap pengetahuannya di bidang keuangan daerah. Fatoni juga menilai jika atasannya itu sangat dekat dengan bawahan.
Bahkan selama menjabat Sekretaris di Dirjen Keuangan Daerah, Fatoni melihat hampir semua pegawai berurusan dengan Syarifuddin Udu begitu bebas dan sangat dekat berinteraksi dengan atasannya. ‘Beliau tidak kaku selama bekerja. Karirnya banyak di Keuangan Daerah. Keahliannya cukup mumpuni. Beliau punya prinsip dalam bekerja yakni selalu berpedoman pada aturan, karena jika berpegangan pada aturan pasti aman dalam bekerja,” ungkap Fatoni.
Profil Syarifuddin Udu, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri
Nama : Drs. Syarifuddin, MM
Tempat Lahir : Muna, 13 Februari 1960
Jabatan : Direktur Jenderal Direktoral Bina Keuangan Daerah Kemendagri
Agama : Islam
Riwayat Jabatan
1. Kasubbag TU Dinas P dan K Muna, 1988
2. Camat Wakorumba, Kab. Muna, 1991
3. Kasubbag Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Biro Keuangan, 2000
4. Kasubbag Pembukuan Wilayah 1 Biro Keuangan Daerah, 2001
5. Kasubbag Kebendaharaan pada bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Daerah, 2002
6. Kepala bagian pembukuan dan perhitungan biro keuangan daerah, 2002
7. Kasubdit wilayah IV Diri Fasilitasi Pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah Ditjen Bina ADM Keuangan, 2004
8. Kasubdit evaluasi kinerja perencanaan anggaran daerah wilayah II Dit ADM Anggaran Daerah Ditjen Bina ADM Keuangan daerah, 2006
9. Kasubdit Anggaran daerah wilayahIV Ditjen Bina ADM keuangan daerah, 2010
10. Direktur pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah Direktorat jenderal bina keuangan daerah, 2011
11. Direktur direktorat pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah Direktorat jenderal bina keuangan daerah, 2015
12. PLT Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri, 2017
13. Direktur Jenderal Bina Meuangan Daerah Kemendagri, 2017
Riwayat Pendidikan
1. SDN Labundoua, Muna 1972
2. SMEPN Pure, Muna 1975
3. SMEAN Raha, Muna 1979
4. IKIP Yokyakarta 1984
5. S2. Magister STIE Budi Luhur, Jakarta 2000
Penulis : Adhi