KENDARI, LENTERASULTRA.COM – PDAM Tirta Anoa Kendari, mengaku kehilangan air hingga mencapai 54 persen setiap bulannya. Kondisi ini mengisyaratkan PDAM Tirta Anoa Kendari dalam kategori sakit.
Tingkat kehilangan sebesar 54 persen tiap bulannya, mengakibatkan kerugian PDAM mencapai Rp1 miliar. Hal ini pengaruhi oleh kondisi jaringan perpipaan yang dinilai sudah cukup tua, kini berusia 40 tahunan.
Tak hanya kebocoran yang menjadi problem di manajemen perusahaan daerah tersebut, tetapi masalah kualitas air dan sistem pengalirannya juga tidak lancar.
Guna mengatasi masalah tersebut, PDAM Tirta Anoa Kota Kendari kini mulai menjajaki kerjasama dengan PT Adhi Karya Tbk.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menjelaskan, untuk bekerja sama dengan PDAM calon investor tersebut saat ini masih dalam tahapan survei di lapangan. Baik itu tentang potensi kebutuhan pengeluaran air dan finansialnya.
“Karena kita tau, hitung-hitungan perusahaan kalau mau investasi dananya bisa balik atau tidak. Sekaligus mereka memastikan apakah kalau dibangun masyarakat respon. Jangan sampai dibangun mereka ogah jadi pelanggan PDAM,” ungkapnya.
Diakuinya pihaknya hingga kini belum memutuskan untuk menjalin kerjasama. “Sekali lagi saya tegaskan, ini masih pra visibility study ya. Masih butuh dua bulan lagi, untuk mereka mengajukan hasil studynya,” ujarnya.
Ia menegaskan, proses lelang akan dilakukan, secara terbuka dan transparan. Baik itu kepada investor maupun kepada masyarakat.
PT. Adhi Karya Tbk, saat ini masih melakukan tahap perencanaan. Selanjutnya masih ada dua tahapan yang harus dilalui yaitu tahap transaksi dan konstruksi.
Reporter: Nanan
Editor: Wuu