MUNA, LENTERASULTRA.COM – Hawa politik menjelang Pilkada Muna 2020 nanti mulai terasa dengan hadirnya calon figur-figur handal seperti, Bupati Muna Barat (Mubar); LM Rajiun Tumada, Dirjen Bina Keuangan Kemendagri, Syarifuddin dan mantan Bupati Muna, LM Baharuddin.
Dari figur yang ada itu, Rajiun Tumada paling gencar melakukan silahturahmi politik di Bumi Sowite. Hampir tiap hari, orang nomor satu di Bumi Laworo itu menghadari kegiatan di Muna. Entah itu pesta ataupun halal bihalal.
Bupati Muna, LM Rusman Emba pun tidak mempersoalkan hadirnya Rajiun itu. Ia hanya mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan bahasa-bahasa yang dilontarkan orang yang sedang mencari popularitas. Katanya, masyarakat harus pandai memilih pemimpin.
“Jangan mudah tertipu pemimpin dari luarnya. Jangan sampai hanya pura-pura baik diluar, tapi didalam busuk,” tegas Rusman di sela-sela Halal Bihalal bersama Staf Pemkab Muna, Senin (17/6/2019).
Ketua FKPPI Sultra itu menerangkan, pemimpin yang baik di luar ibaratnya buah yang kelihatannya sangat enak bila dimakan, namun ketika sudah dirasakan ternyata pahit. Itu tentunya bukan menjadi rahasia umum lagi dan ia pikir masyarakat sudah cerdas dalam melakukan penilaian.
“Jadi harus pandai-pandai dan jangan mudah terhasut nanti dampaknya menyesal kemudian hari,” ungkapnya.
Sebagai petahana, Bupati Muna, LM Rusman Emba mulai diserang isu-isu tak sedap terkait program-program pembangunan. Misalnya, penimbunan Laut Motewe.
Untuk kegiatan itu bukan saja untuk menimbun laut semata. Akan tetapi, akan dibangun gedung satu atap yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal tersebut juga, sebagaimana saran Pj Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi kala itu.
Kemudian, Pasar Laino, sejak tahun lalu telah dianggarkan sebesar Rp 100 miliar dari dana pinjaman. Namun, ironisnya yang awalnya disetujui Kemendagri, tiba-tiba tahun ini di tolak.
“Saya kurang tahu juga alasannya hingga ditolak, bisa jadi karena masalah politis,” ungkapnya.
Lalu persoalan sampah, pihaknya sudah semaksimal mungkin mengangkutnya. Namun, tidak juga habis-habis. Soal sampah, tidak bisa ditangani sendiri oleh Pemkab, melainkan dibutukan kesadaran masyarakat.
Mantan senator DPD-RI itu juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membantu Pemkab dalam rangka mempercepat pembangunan. Kata dia, Pemkab tidak hanya diam. Melainkan, akan terus menerus melakukan terobosan demi kemajuan daerah.
“Sangat tidak masuk akal kita mau selesaikan dalam waktu dua tahun delapan bulan. Semua ini masih berproses,” pungkasnya.