Di Pilkada Muna, Rajiun Tak Masuk Hitungan Rusman

 

Bupati Muna, LM Rusman Emba. Foto: Kinong.

MUNA, LENTERASULTRA.COM – Bupati Muna, LM Rusman Emba sama sekali tidak memperhitungkan Bupati Muna Barat (Mubar), LM Rajiun Tumada bila bena-benar ingin maju bertarung di Pilkada Muna 2020 nanti. Bagi Rusman, Rajiun bukan lawan beratnya. Indikatornya, Rajiun tidak memiliki angka dasar suara di Bumi Sowite. Kemudian, Rajiun belum teruji dalam pertarungan politik yang keras serta belum ada trackrecord yang baik.

Menurut Rusman, soal konsolidasinya yang terbungkus dalam silaturahim politik itu cuma membaca keadaan di Muna. Di lain sisi, masyarakat telah cerdas menilai pemimpin yang benar-benar mau mengabdi pada daerah atau tidak.

Ia sama sekali tidak gelisah ataupun panik kala mantan Kasat Pol PP Sultra itu gencar masuk di Bumi Sowite untuk melaksanakan buka puasa bersama saat bulan suci Ramadan dan halalbihalal yang mulai dilakukan saat ini lagi. Toh, masyarakat yang hadir di setiap kegiatan bernuansa safari politik, itu-itu saja. Belum lagi, banyak pejabat-pejabat dari Mubar yang ikut hadir.

“Sebagai politisi, saya tidak pernah gelisah atau panik,” tegas Rusman.

Mantan senator DPD-RI itu mempersilahkan Rajiun bersosialisasi di Muna. Namun, dengan cara-cara yang santun. Artinya, jangan membuat gaduh. Apalagi dalam setiap kegiatan yang dibuat selalu mencatut nama masyarakat Muna dalam undangan.

“Lakukan dengan cara-cara elegan, jangan halalkan segala macam cara,” cibirnya.

Ia lalu membandingkan pembangunan di Muna dan Mubar. Selama dua tahun dia menjabat, memang masih banyak pembangunan yang belum terealisasi. Namun, banyak pula yang sudah selesai. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari terbatasnya kondisi keuangan daerah. Apalagi, ada sekitar Rp95 miliar DAU Muna yang disedot Mubar belum dikembalikan.

“Masa jabatan saya bersama Malik Ditu masih lama, insyaallah program yang tertuang dalam visi misi akan terealisasi. Beda dengan yang sudah menjabat kurang lebih 4 tahun, pembangunanya tidak nampak. Yang ada masyarakat menjerit akibat pembangunan jalan ringroad menyerupai gubangan kerbau, ditambah lagi perkantoran OPD yang masih menggunakan gedung desa,” tukasnya.

Reporter: Kinong
Editor: Wuu