Kabid Pembinaan SD Bilang Banyak Honorer Siluman, Kadikbud Muna: Semuanya Aktif

Kantor Dikbud Muna. (KINONG/LENTERASULTRA.COM)

MUNA, LENTERASULTRA.COM – Segendang bukan berarti seirama. Begitulah kira-kira ungkapan yang bisa disematkan pada Kepala Bidang Pembinaan SD, Kudus Muharam dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Muna, Ashar Dulu. Keduanya berbeda pandangan terhadap jumlah tenaga honorer yang bertugas di instansi yang mengurus dunia pendidikan itu.

Kudus bilang, banyak honorer siluman di Dikbud. Bicara yang aktif untuk lima paling banyak sekitar 30 orang dengan estimasi perbidang 3-6 orang. Toh, kalau jumlahnya mencapai 53 orang, menurutnya sangat tidak rasional. Pasalnya, selama ini yang aktif bekerja hanya sekitar 30 orang.

“Kalau sebesar itu (53 orang) jumlahnya, tunjukan ke saya dimana selama ini mereka bertugas,” ungkapnya.

Kudus baru mengetahui banyaknya jumlah honorer itu, kala mereka akan menerima honor selama tiga bulan menjelang lebaran baru-baru ini. Ia terkejut banyak melihat wajah baru di instansi yang terletak di Jalan Diponegoro itu.

“Saya juga kaget, dari mana mereka ini. Tiba gajian baru muncul,” cetusnya.

Parahnya lagi ada ketidakadilan antara honorer yang selama ini aktif dan yang tiba-tiba muncul. Honor mereka diratakan antara Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu per bulan. Seharusnya, bagi honorer aktif, honornya dinaikan.

“Kasihan honorer aktif, mereka tiap hari kerja, tapi honornya sama dengan yang tidak pernah hadir. Ini bentuk diskriminasi,” terangnya.

Kudus sebenarnya malu membeberkan persoalan yang terjadi di instansinya. Namun, karena sudah berulang kali kompleinya tidak direspon oleh Kadikbud, terpaksa Ia blak-blakan.

“Kadis bilang mau dibicarakan dirapat, tapi sampai saat ini tidak ada realisasinya,” katanya.

Sementara itu, Kadikbud, Ashar Dulu menepis semua tudingan Kudus Muharam. Katanya, 53 honorer yang ada selama ini semuanya aktif dalam membantu tugas-tugas pelayanan di kantor.

“Sebenarnya saya agak malu ungkapkan honor mereka yang terbilang kecil. Tapi rata-rata mereka tidak mempersoalkan itu dengan masuk setiap hari,” singkatnya.

Reporter: Kinong
Editor: Restu Fadilah
Dikbud Muna