Bentrok Buton belum Reda, Korban Meninggal dan Luka Bertambah

 

Istimewa

BUTON, LENTERASULTRA.COM – Bentrok antar dua pemuda desa di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga saat ini belum juga reda. Bahkan, korban meninggal dan luka akibat bentrok saat ini terus bertambah.

Plt Kadis Kesehatan Buton, Djufri mengatakan, korban meninggal saat ini tercatat sudah dua orang.

“Yang meninggal sudah dua orang, korban luka ada delapan orang,” terangnya, Jumat (7/6/2019).

Dua orang meninggal, kata Djufri karena luka. Namun belum diketahui pasti apakah karena panah atau kena sabetan benda tajam. Pagi tadi, sudah ada satu mobil jenazah yang digunakan untuk mengantarkan jenazah yang baru saja meninggal.

Sementara untuk korban luka-luka akibat panah dan sabetan benda tajam saat ini juga masih dilakukan perawatan di Puskesmas yang berada di dua wilayah desa bentrok. Tenaga kesehatan pun selalu stand by.

“Kami dari kesehatan stand by 1×24 jam untuk melakukan perawatan terhadap korban,” ujarnya.

Untuk korban meninggal dan luka-luka, lanjut Djufri hingga saat ini tercatat berasal dari dua desa bentrok.

Sebelumnya berdasakan keterangan polisi, bentrok dua desa dipicu adanya konvoi motor saat malam takbiran yang dilakukan oleh pemuda dari Desa Sampoabalo, saat melintas di Desa Gunung Jaya ditegur namun tidak terima. Setelah itu, ada warga dari Desa Sampoabalo yang di Desa Gunung Jaya dan terkena panah, lalu keesokan harinya ratusan warga dari Desa Sampoabalo melakukan pembakaran.

Reporter: Fiyy
Editor: Wuu