JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo turut mengomentari pernyataan calon presiden Prabowo Subianto yang menolak penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 karena menduga ada kecurangan. Ia mengingatkan capres nomor urut 2 itu untuk tidak menciderai demokrasi.
“Jangan menciderai demokrasilah, karena proses tahapan sampai hari H pencoblosan, yang sukses, yang tingkat partisipasinya adalah 80 persen lebih itu karena kesepakatan semua pihak, termasuk tim sukses, partai politik, baik menyusun PKPU di DPR maupun tahapan-tahapan KPU yang disosialisasikan oleh KPU,” tutur Tjahjo di Jakarta, Rabu, (15/5/2019).
Diketahui, pada acara “Mengungkap Fakta-fakta Kecurangan Pilpres 2019” di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019) kemarin, Prabowo mengungkapkan telah terjadi kecurangan selama penyelenggaraan pemilu. Menurut dia, kecurangan itu mulai masa kampanye hingga proses rekapitulasi hasil perolehan suara yang saat ini masih berjalan. Hal tersebutlah yang dijadikan dasar oleh Prabowo untuk menolak penghitungan suara KPU.
Alih-alih menyatakan penolakan terhadap hasil pemilu, Prabowo diminta untuk menempuh jalur hukum. Tjahjo mengatakan bentuk kecurangan pemilu bisa dilaporkan lewat mekanisme di Mahkamah Konstitusi. Menurut dia cara ini lebih baik daripada mengeluarkan narasi negatif di masyarakat tanpa bukti jelas.
“Kalau anda merasa tidak puas, ada ganjelan, menemukan sesuatu yang ganjel disampaikan secara hukum saja , lewat Panwasnya, lewat Bawaslunya, lewat MK. Ada mekanisme dan ada aturannya, jangan justru menciderai demokrasi itu sendiri,” tandas Tjahjo.
Sebagai informasi, selain menyatakan menolak hasil Pilpres 2019. Prabowo juga sempat mengklaim kemenangan 54,24% sedangkan rivalnya Joko Widodo hanya meraih 44,14%. Perolehan angka kemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Unoberbasis pada penghitungan dokumen C1 dari 444.976 tempat pemungutan suara (TPS). Adapun total TPS yang ada saat hari pemungutan suara berjumlah 810.329 TPS. Jika dipersentasekan, data yang digunakan Prabowo-Sandi dalam mengklaim kemenangan adalah data yang baru masuk 54,91% ke BPN.
Penulis: Restu Fadilah