JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Calon Presiden Prabowo Subianto mengklaim kemenangan 54,24% sedangkan rivalnya Joko Widodo hanya meraih 44,14%. Sementara penghitungan real count KPU menunjukan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 hanya meraih 43,75% suara, sedangkan rivalnya Jokowi-Amin 56,25% suara. Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga menuding telah terjadi kecurangan pemilu berdasarkan kekacauan Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Ketua KPU RI, Arief Budiman mengaku tak habis pikir dengan berbagai tuduhan kecurangan yang dialamatkan kepada KPU. Menurutnya, organisasi ini telah bersikap transparan dalam seluruh tahapan pemilu.
“Tunjukan sama saya mau tahu apa? Server saya kasih tau, ingin tau operator, saya kasih tahu, ingin tahu Situng (Sistem Informasi Penghitungan Suara), saya kasih tahu. Apa yang belum saya beritahukan?” tegas Arief.
Hal senada disampaikan Komisioner KPU, Hasyim Asy’ari. Hasyim menyarankan agar kubu Prabowo-Sandiaga menyampaikan berbagai kecurangan itu dalam rapat pleno di KPU RI, ketimbang menyampaikannya di forum lain.
“Karena di sini forum rekapitulasi semua saksi hadir jadi tidak hanya dikroscek dengan katanya, kartunya juga dikroscek dengan data yang dipegang oleh masing-masing untuk semua peserta pemilu partai politik maupun apa itu namanya pasangan calon presiden,” kata Hasyim.
Diketahui, pemaparan klaim kemenangan dan pemaparan kecurangan Pemilu 2019 disampaikan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa, (14/5/2019) kemarin. Turut diundang dalam acara tersebut adalah KPU dan Bawaslu RI, namun kedua lembaga itu memilih tak hadir.
Disinggung terkait ketidakhadiran? Hasyim menyebut bahwa lembaganya juga sedang sibuk melakukan pleno rekapitulasi perolehan suara tingkat nasional dan penetapan hasil Pemilu 2019.
“Pada intinya KPU hari ini mulai dari Sabtu lalu, fokusnya adalah rekapitulasi hasil pemilu secara nasional sampai dengan tanggal 22 Mei jadi KPU fokus ke situ,” tuntasnya.
Untuk diketahui, perolehan angka kemenangan Prabowo-Sandi berbasis pada penghitungan dokumen C1 dari 444.976 tempat pemungutan suara (TPS). Adapun total TPS yang ada saat hari pemungutan suara berjumlah 810.329 TPS. Jika dipersentasekan, data yang digunakan Prabowo-Sandi dalam mengklaim kemenangan adalah data yang baru masuk 54,91% ke BPN.