KONUT, LENTERASULTRA.COM – PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk mengekspor bijih nikel dengan kadar rendah sebanyak 55.570 ton ke China pada Mei 2019. Bijih nikel yang diekspor ke negeri tirai bambu itu hasil produksi dari Blok Tapunopaka. Adapun ekspor bijih nikel dari Blok Tapunopaka merupakan yang pertama kali dilakukan.
Direktur Operasi ANTAM, Hartono mengatakan ekspor yang dilakukan sudah berdasarkan izin dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Rekomendasi tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM nomor 35 tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri ESDM nomor 6 tahun 2017 tentang Tata Cara dan persyaratan Pemberian Rekomendasi Pelaksanaan Penjualan Mineral ke Luar Negeri Hasil Pengolahan dan Pemurnian.
Rekomendasi tersebut diberikan untuk penjualan ekspor bijih nikel kadar rendah atau kurang dari 1,7 persen sebesar 700 ribu Wet Metric Ton (WMT) per tahun
“Dengan diperolehnya rekomendasi ekspor bijih mineral dari Kementerian ESDM, maka perseroan memiliki peluang untuk membukukan pendapatan dari sektor pertambangan,” tuturnya saat dikonfirmasi ulang melalui pesan singkat di Konut, Minggu, (12/5/2019).
Oleh karena itu, ia berharap bantuan dari semua pihak khususnya masyarakat di sekitar lokasi agar perusahaan bisa melakukan produksi dan pengapalan secepatnya. Sehingga hasilnya juga bisa dinikmati oleh masyarakat.
Ia berjanji, jika perusahaan sudah dapat berproduksi dengan lancar, maka beberapa fasilitas umum seperti sekolah, sarana ibadah, air bersih di sekitar wilayah konsesi tambang perusahaan akan dibangun.
“Selain itu, kita juga bisa memberikan beasiswa kepada anak-anak warga sekitar yang berprestasi melalui corporate social responsibility (CSR) perusahaan,” ujarnya.
Hartono menambahkan Blok Tapunopaka sendiri bisa menghasilkan bijih nikel sebanyak 550 ribu-750 ribu ton per tahun.
Reporter: Iwan
Editor: Restu Fadilah