MUNA, LENTERASULTRA.COM – Meskipun masih setahun lagi (2020), Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muna mulai menjadi trending topic di jejaring Media Sosial (Medsos). Sejumlah netizen mulai mengupload figur-figur yang akan berhadapan dengan petahana, LM Rusman Emba.
Mereka antara lain Bupati Muna Barat (Mubar), LM Rajiun Tumada, mantan Bupati Muna, LM Baharuddin dan Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri dan Syarifuddin Udu.
Namun, mereka-mereka itu belum jelas apakah akan turun bertarung atau tidak. Pasalnya, mereka belum memiliki “kendaraan politik”. Partai Politik (Parpol) peraih kursi di DPRD hasil Pemilu baru-baru ini pun mulai “jual mahal”.
Partai Demokrat Muna misalnya. Kendati pada Pilkada 2015 lalu, partai besutan SBY itu mengusung LM Rusman Emba dan Abdul Malik Ditu, maka untuk 2020 nanti, tidak menutup kemungkinan pintu partai akan diberikan ke figur lain.
LM Ryfains, Kabid Kemitraan Partai Demokrat menerangkan, sejauh ini, partainya belum memikirkan siapa figur yang akan didorong di Pilkada nanti. Partai saat ini tengah mengevaluasi figur-figur yang dinilai layak dan diterima oleh masyarakat.
Memang benar, berdasarkan perolehan kursi hasil Pemilu, Demokrat hanya mendapat jatah 4 dengan perolehan suara 12 ribu. Itu tentunya kurang untuk mengusung satu pasang calon. Namun, bukan berarti kalau masyarakat menginginkan, Demokrat pastinya akan mencari partai koalisi.
“Kita akan lihat nanti. Tentunya kami sangat selektif dalam menuntukan siapa figur yang akan didukung,” kata Ryfains.
Pada dasarnya, Demokrat sangat mendukung semangat para figur yang mulai ancang-ancang mencalonkan diri. Antara Rusman Emba ataupun Rajiun dinilai sama-sama orang baik. Akan tetapi, Demokrat belum memutuskan apakah satu dari mereka yang akan diusung.
“Di Muna banyak kader potensial yang bisa diusung sebagai poros tengah. Jadi bukan saja Rusman dan Rajiun. Masih banyak figur lain yang dinilai mampu memajukan daerah dan mensejahterahkan masyarakat,” sebutnya.
Antara Rusman dan Rajiun, masyarakat sudah bisa melihat kinerja mereka saat ini sebagai Bupati. Begitu juga Demokrat punya penilaian tersendiri bagi kedua figur yang pernah diusung di Pilkada Muna dan Mubar.
“Intinya, zaman sekarang ini, partai trauma mengusung yang bukan bagian dari kader, karena selalu bikin repot saja. Makanya, kita selektif memilih figur yang tepat,” tukasnya.