KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Calon Anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Umar Arsal membantah melakukan praktik politik uang (money politic). Hal ini merespon penangkapan yang dilakukan oleh Polsek Batauga terhadap dua orang pria asal Buton Selatan yang diduga membawa uang jutaan rupiah untuk “serangan fajar”.
“Saya ini orang yang sangat menolak politik uang. Jadi tidak mungkin saya menggunakan cara-cara seperti itu,” tuturnya melalui sambungan telepon kepada jurnalis Lenterasultra.com, Rabu, (17/4/2019).
Diketahui, nama Politikus Demokrat itu dicatut tepat sehari sebelum pencoblosan dimulai. Ia menduga hal tersebut sengaja dilakukan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.
“Saya ini sudah dua kali (menjadi anggota dewan), masa saya mau pertaruhkan nama saya dengan cara-cara kotor seperti itu. Bisa teman-teman dan masyarakat juga tahu, saya ini orang yang tidak pernah menilai orang itu dari uang. Ini ada orang yang mau merusak nama saya,” tegasnya.
Dia tak memungkiri, jika pemberitaan terkait dirinya ini bakal menggerus suaranya. Terlebih pemberitaan itu dipublikasikan tepat di waktu-waktu kritis masyarakat hendak berangkat memilih.
“Itukan rilis dari Polda, saya sangat menyayangkan juga kenapa tidak ada klarifikasi terlebih dahulu ke saya,” sesalnya.
Saat disinggung apakah ada dugaan lawan politiknya yang sengaja melakukan hal ini? Ia enggan berspekulasi dan lebih memilih berbaik sangka.
“Saya tidak mau berspekulasi, saya mau berbaik sangka saya. Yang pasti saya minta pihak kepolisian benar-benar mengusut siapa di balik kedua orang yang ditangkap itu,” katanya.
Di akhir sesi, ia mengaku optimis masyarakat, khususnya di Buton Selatan tetap mempercayainya. Terlebih sudah puluhan tahun ia mengemban amanah rakyat Bumi Anoa di Senayan, Jakarta.
Reporter: Hikmah
Editor: Restu Fadilah