KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pemilu 2019 sudah di depan mata, moment lima tahun sekali itu pasti sudah dinanti-nantikan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Namun pesta demokrasi kali ini sedikit berbeda karena harus memilih pemimpin dan wakil rakyat sekaligus.
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sultra,I Nyoman Sudiana mengajak seluruh umat Hindu dan masyarakat yang ada di Sultra untuk tetap menjaga kualitas demokrasi dengan baik. Menurutnya dengan kualitas demokrasi yang baik maka akan melahirkan pemimpin dan wakil rakyat yang baik pula.
“Mari kita jaga kualitas demokrasi yang akan kita laksanakan ini sehingga kedepannya kita juga akan mendapatkan pemimpin dan wakil rakyat yang baik. Dengan begitu bangsa Indonesia akan semakin maju,” katanya.
Ditegaskannya pula jika seorang pemimpin dan wakil rakyat yang baik dilahirkan dengan cara-cara yang benar. Dalam artian tidak melanggar hukum dan ketentuan dalam pemilu.
Sesuai dengan ajaran agama apapun, kata I Nyoman bahwa kriteria pemimpin yang baik yakni mereka yang menjalankan pemilu sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama.
“Dalam kitab suci agama kami diajarkan agar jangan menerima suap, sehingga jika ada pemimpin atau wakil rakyat yang memberikan uang demi suara kita maka itu adalah contoh pemimpin yang tidak boleh dipilih,” tegasnya.
Ia menegaskan tentang bahaya money politik dalam penyelenggaraan pemilu. Pasalnya, dengan memberikan uang pasti kedepannya juga akan ada apa-apanya, sehingga ia menegaskan untuk tidak memilih pemimpin yang main-main dengan politik uang atau suap.
Selain politik uang, hoax atau ujaran kebencian dikatakannya sebagai salah satu unsur yang dapat mencederai demokrasi di negara ini. “Jangan percaya berita hoax, apalagi menyebarkannya karena itu bisa merusak kedamaian,” katanya.
Untuk itu, ia menyerukan kepada seluruh umat Hindu khususnya untuk menjalankan darma negara dibidang politik dalam pemilu 2019 ini.
“Jangan golput, ayo kita ke TPS pada tanggal 17 April nanti untuk menyalurkan hak pilih kita,” ajaknya.
Dikatakannya pula jika sebelum berangkat ke TPS, maka alangkah baiknya jika wajib pilih sudah mengetahui kriteria pemimpin dan wakil rakyat yang akan dipilihnya. Begitu pula dengan tata cara pemilihan saat berada di TPS.
“Sebagai umat beragama yang baik, dalam Kitab Weda dijelaskan beberapa kriteria pemimpin yang baik yakni jujur, amanah dan tahu bagaimana trade rekornya,” katanya.
Sementara saat menyalurkan hak pilih, ia mengimbau agar membaca terlebih dahulu petunjuk dari KPU sehingga saat datang ke TPS suara yang disalurkan tidak sia-sia dan bisa bermanfaat untuk kemajuan bangsa lima tahun mendatang.
Laporan: Fiyy