MUNA, LENTERASULTRA.COM – Kendati pengelolaan manajemen Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) Raha telah berganti, namun pelayanan belum sesuai apa yang menjadi harapan Bupati Muna, LM Rusman Emba.
Keluhan-keluhan pasien masih saja terjadi,utamanya persoalan obat-obatan. Untuk mendapatkan obat-obatan, pasien BPJS harus menebus pada apotek luar RS. Harganya pun selangit.
Kondisi itu tentunya sangat membebankan para pasien. Beruntung bila keluarga pasien memiliki duit untuk menebus resep dokter itu. Kalau tidak, terpaksa pasien tidak bisa mendapatkan obat.
Kejadian itu bukan kali pertama terjadi, tetapi sudah berulang kali. Ini membuktikan pihak manajemen tidak bisa mengelola RS dengan baik. Indikasi kuat, resep obat yanng ditebus di luar apotek dijadikan sebagai ladang untuk mencari keuntungan.
Masalah lain adalah belum dibayarkannya honor-honor para tenaga medis dan non medis beberapa bulan terakhir ini. Ketakutanya, jangan sampai aksi mogok yang dilakukan tenaga medis dan non medis beberapa waktu lalu terulang kembali.
Plt Direktur RS, Nurwiah yang coba dikonfirmasi terkait keluhan-keluhan itu terkesan menghindari awak media. Saat dicek di sebuah ruangan, salah seorang wanita berhijab mengatakan, Plt Direktur dalam perjalanan menuju RS.
Ternyata, setelah dikroscek pada petugas jaga, wanita yang menyampaikan Plt Direktur dalam perjalanan adalah Nurwiah yang tak lain adalah Plt Direktur. Belum diketahui persis, alasan Plt Direktur selalu menutup diri terkait persoalan-persoalan di RS. Alasannya selalu sedang berada di luar.