KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Sekitar satu bulan lagi, ribuan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau sederajat akan mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2019. Persiapan terus disiapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai penanggung jawab evaluasi belajar tingkat akhir tersebut. Salah satunya memastikan suksesnya UN Berbasis Komputer (UNBK).
Pelaksana Tugas (plt) Kadis Dikbud Sultra, Asrun Lio mengatakan secara keseluruhan SMA/SMK/Sederajat yang ada di Sultra mencapai 375 sekolah. Dari total tersebur, yang tidak bisa mengikuti UNBK hanya 33 sekolah. Artinya, di tahun ini terdapat 342 sekolah yang dinyatakan siap melaksanakan UNBK.
“Sejumlah sekolah tersebut pun, kini mulai melakukan persiapan dari segi sarana maupun prasarana (Sarpras),” ucap Asrun saat ditemui Jurnalis Lenterasultra.com di Ruang Kerjanya, Selasa, (26/2/2019).
Asrun tak memungkiri jika masih ada beberapa sekolah yang sarprasnya belum memadai. Untuk memenuhi sarpras, dalam hal ini pemenuhan komputer, Ia menyarankan agar masing-masing sekolah bisa berkomunikasi dengan orang tua atau wali murid untuk kebijakan peminjaman laptop.
“Sekolah bisa meminjam pada masyarakat, ke siswa dan kepada orang tua siswa,” kata Asrun.
Selain itu, Asrun juga menyarankan agar pihak sekolah bisa meminjam komputer kepada sekolah-sekolah lain. Misalnya, ke sekolahan yang tidak turut serta dalam pelaksanaan UNBK.
“Idealnya sebenarnya sekolah-sekolah itu sudah mempunyai fasilitas sendiri, tapi inikan tidak memungkinkan, sekolah-sekolah juga bisa saling meminjamkan komputer/laptop. Itulah mengapa ujian SMP, SMA, SMK itu pelaksanaannya tidak bersamaan,” kata Asrun.
Sementara terkait 33 sekolah yang belum bisa melaksanakan UNBK, Asrun menambahkan bahwa mereka akan tetap melaksanakan ujian nasional, namun berbasis kertas pensil alias UNKP. Adapun jumlahnya mencapai 1920 siswa.