KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) 2019 tingkat SMA/SMK sederajat rencananya akan digelar Maret mendatang. Sejumlah persiapan pun dilakukan. Termasuk pengecekan kesiapan dari masing-masing sekolah. Ini dilakukan agar pelaksanaan UNBK berjalan sebagaimana semestinya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat dari 408 jumlah sekolah SMA/MA di Sultra hanya 330 yang siap melaksanakan UNBK atau sebesar 81%. Sementara untuk SMK sudah siap 100% yakni sebanyak 149 total SMK. Dengan demikian 479 sekolah tingkat SMA, SMK dan sederajat di Bumi Anoa ini siap melaksanakan UNBK.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Dikbud Sultra, Asrun Lio mengatakan 19% sekolah yang belum siap melaksanakan UNBK ini lantaran belum memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan. Seperti sarana dan prasana komputernya yang belum mencukupi, ada juga sekolah yang belum teraliri listrik.
“Nantinya, kita akan siasati di lapangan saat menjelang hari H. Misalnya ada sekolah yang jangkauan listriknya masih jauh karena medan sekolahnya. Nah, nantinya sekolah yang belum memiliki sarana dan kelengkapan komputerisasi serta aksesnya sangat jauh dengan listrik akan digabungkan dengan sekolah yang sudah dianggap mandiri untuk mensukseskan rangkaian kegiatan UNBK,” jelasnya.
Lanjut Asrun, hal-hal teknis seperti itu masih akan dibicarakan lebih lanjut. Sehingga ketika waktu pelaksanaan UNBK sudah tiba, semua siswa dan sekolah tidak lagi kesulitan.
“UNBK ini sebenarnya bukan salah satu syarat penentu kelulusan, namun ini hanya sekedar pemetaan uji kompetensi siswa yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga setiap Siswa tidak perlu takut dengan adanya UNBK ini, karena yang menentukan kelulusan adalah proses belajar secara keseluruhan dari semester awal hingga semester akhir nantinya,” katanya.
Sementara terkait pengawasan saat ujian berlangsung, Asrun menyebut beberapa waktu lalu, pihaknya telah menggelar rapat bersama beberapa tim pengawas di Provinsi. Dalam rapat tersenut dijelaskan mengenai proses kerja pengawasan nantinya. Dimana nantinya akan dikembalikan di Sekolahnya masing-masing serta akan dilakukan pengawasan silang bagi para pengawas ujian.