Cuaca Buruk, Pelayaran Kolaka-Bajoe Dihentikan

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Kolaka, Hasfar, M, SE

KOLAKA-LENTERASULTRA.COM-Insiden Kapal Motor Penumpang (KMP) Permata Nusantara yang terombang-ambing akibat cuaca buruk di perairan Teluk Bone, membuat kantor penyelenggara pelabuhan Kolaka mengeluarkan maklumat pelayaran. Isinya, pengambil kebijakan di pelabuhan Kolaka, menghentikan sementara pelayaran di jalur tersebut.

Keputusan tersebut mulai diberlakukan sejak Selasa (21/1/2019) hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kepala Kantor unit penyelenggara pelabuhan kelas III Kolaka, Hasfar M  mengatakan, keputusan penundaan keberangkatan kapal dari Kolaka ke Bajoe atau sebaliknya di dasarkan dengan berbagai pertimbangan.

Salah satu yang paling mendasar adalah faktor cuaca yang sangat ekstrim. Menurut Hasfar, sesuai dengan peringatan yang diterima dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca di jalur Bajoe-Kolaka sangat tidak bersahabat. Ketinggian ombak di jalur Selatan Bone ini berkisar antara 2 sampai  4 meter.

“Sesuai peringatan yang dapatkan dari BMKG, cuaca ekstrim ini akan terjadi mulai tanggal 21 sampai 25 Januari,” kata Hasfar. Selain gelombang tinggi, jalur laut yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Selatan ini juga disertai dengan angin kencang dengan kecepatan 35 knot perjam.

Dengan cuaca ekstrim seperti itu, membuat kantor pelabuhan Kolaka bersikap tegas. Demi mencegah terjadinya kecelakaan atau musibah di laut yang akan menimbulkan korban jiwa dan harta benda, maka pelayaran di lintasan tersebut sudah dihentikan.

Menurut Hasfar, sejak maklumat tersebut dikeluarkan hingga Rabu (22/1/2019) sekitar pukul 15.00 wita, penghentian pelayaran di lintasan Bajoe masih berlanjut. Enam armada kapal yakni KMP Kota Bumi, KMP Mishima, KMP Permata Nusantaram KMP Mandala Nusantara serta KMP Fais dan KMP Kota Muna, yang bolak balik dari Bajoe ke Kolaka atau dari Kolaka ke Bajoe masih melempar sauh baik di Pelabuhan Kolaka maupun di Pelabuhan Bajoe.

Meski terjadi penghentian penyebrangan di jalur tersebut, namun Hasfar mengaku hingga Rabu siang, tidak ada penumpukan kendaran di Pelabuhan Kolaka. Aktivitas di kawasan itu masih normal. Hal ini disebabkan karena, kendaraan yang ingin melintas di jalur Kolaka-Bajeo, memilih alternative jalur darat dengan melalui Kolaka Utara, Malili dan Palopo. “Alhamdulillah masih lancer, tidak ada penumpukan kendaraan atau penumpang,” ungkap Hasfar, via ponselnya, Rabu (22/1/2019).

Penulis : Adhi

cuaca burukPenyebrangan Bajoe Kolaka Dihentikan