Setumpuk Harapan di Penghujung Pengabdian

 

 

Ketua DPRD Bombana Andi Firman, Wakil Ketua DPRD Bombana, Amiadin bersama sejumlah anggota DPRD Bombana usai menghadiri acara resmi di Poleang,

BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-Aula kantor Desa Timbala, Kecamatan Poleang Barat terlihat padat. Kursi yang disediakan tuan rumah hampir tidak ada lagi yang kosong. Hari itu, awal November 2018, hadir enam  tamu istimewa. Mereka adalah anggota DPRD Bombana yang dipilih masyarakat di daerah pemilihan Poleang dan pemekarannya, saat pemilihan umum legislative 2014 lalu.

Kehadiran enam anggota DPRD Bombana periode 2014-2019 saat itu, dalam rangka melaksanakan salah satu tugas utamanya, mendengar keluhan, menjaring aspirasi masyarakat, menerima saran serta harapan. Semua ini, akan ditampung Andi Wawan untuk diperjuangkan dalam bentuk program. Kala itu, satu persatu asa masyarakat diutarakan. Selain warga dari Timbala, juga ada penduduk dari Desa tetangga yang terlihat kompak menitip harapan pada enam politisi dari partai politik yang berbeda ini.

Masyarakat di Kecamatan Poleang saat mengikuti reses anggota DPRD Bombana dari dapil Poleang dan pemekarannya

“Masing-masing Desa dan Kelurahan butuh pembenahan dan pembangunan infrastruktur dan penerangan listrik,” kata Sudirman, salah satu anggota dewan yang melaksanakan reses.  Awal November lalu, selama enam hari, enam legislator asal Poleang ini bergerilya di empat wilayah Kecamatan di daerah itu, guna mengetahui dan menampung berbagai persoalan masyarakat.

Selain Sudirman,  ada juga  Hasrat, Syukur, Haji Rusdi, Haji Rasyid dan Juntas. Temuan soal kebutuhan infrastruktur dan penerangan listrik itu merupakan salah satu yang mencuat selama reses digelar. Menurut Sudirman, khusus di Desa Timbala saja misalnya, mereka menginginkan pembenahan infrasturktur jalan dan peningkatan fasilitas air bersih. Bahkan penduduk Desa Timbala yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan, juga menaruh harapan besar kepada anggota dewan yang melaksanakan reses agar bisa difasilitasi memperoleha alat tangkap ikan.

Sejumlah masyarakat di salah satu Desa di Kecamatan Poleang terlihat memadati aula dalam rangka menghadiri reses anggota dewan dari Dapil Poleang dan pemekarannya

“Di Timbala, warganya butuh pembenahan jalan setapak. Pelayanan air dari PDAM juga masih kurang. Ini semua menjadi catatan kami untuk kami prioritaskan di ujung pengabdian kami,” sambungnya. Selain di Timbala, wilayah Kecamatan Tontonunu juga disambangi enam legislator tersebut. Di daerah ini, keluhan yang diterima anggota dewan selama reses, juga sama yakni infrastruktur, air bersih dan penerangan listrik.

Di salah satu Desa di Kecamatan Tontonunu, yakni Desa Tongkoseng misalnya, masyarakatnya menaruh harapan besar untuk dilakukan perbaikan dan peningkatan jalan. Selain itu, dibeberapa dusun mulai dari Tandopi, Sangkama dan dusun Totumpo, penduduknya mengharapkan penerangan listrik dengan menambah jaringan baru. Begitu juga di Desa Puuwonua, keluhannya juga sama yakni,  infrastruktur jalan dan pemasangan jaringan listrik baru.

Andi Firman, Ketua DPRD Bombana berpose bersama dengan Kapolres Bombana, AKBP Andi Adnan

Tidak hanya itu, masyarakat di Puuwonua sangat berharap terbebas dari ancaman banjir setiap tahun jika musim penghujan. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, penduduk dari Puuwonua, mengharapkan kepada Sudirman dan lima anggota dewan yang melakukan reses untuk memperjuangkan anggaran normalisasi sungai Poleang. Hal ini sangat penting karena, penyebab banjir di Puuwonua setiap musim hujan, akibat debit air yang cukup tinggi yang tidak bisa di tamping di sungai Poleang. Kondisi ini menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi rumah-rumah penduduk yang ada di bantaran sungai Poleang,” sambung Sudirman.

Sudirman menambahkan, berbagai keluhan penduduk di konstituennya itu, sudah ditampung bahkan menjadi prioritas dalam pengganggaran dalam APBD 2019. Politisi yang murah senyum ini  berharap agar pihak eksekutif juga respon dengan masalah ini, sehingga masyarakat yang ada di Desa atau Kelurahan bisa merasakan kehadiran pemerintah daerah dalam kehidupan meraka.

Sementara di daerah pemilihan Rumbia/Rarowatu dan pemekarannya, sejumlah anggota dewan juga turun dilapangan untuk menjaring aspirasi warga serta mendengar keluh kesah dan harapan mereka. Andi Wawan Idris salah satunya. Di akhir September 2018 lalu, politisi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini melaksanakan reses di Kecamatan Rumbia-Rarowatu dan daerah pemekarannya.

Andi Firman, Ketua DPRD Bombana didampingi Amiaddin, Wakil Ketua DPRD Bombana menyerahkan dokumen kepada Wakil Bupati Bombana, Johan Salim usai rapat paripurna di gedung DPRD Bombana

Selama enam hari hingga 4 Oktober, Andi Wawan berhasil menampung berbagai aspirasi, masukan dan usulan  dari penduduk di dua Kecamatan itu. Saat itu, ada beberapa titik yang dijadikan tempat pertemuan untuk menampung keluh kesah masyarakatnya. Mulai dari Desa Puu Waea, Desa Lantowua, Desa Liano dan Kelurahan Lampopala.

Di berbagai wilayah itu, ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bombana ini rata-rata menerima harapan pada perbaikan dan pembangunan berbagai infrastruktur. “Mulai dari jalan, sarana air bersih, bantuan nelayan, pemberdaayaan masyarakat yang kurang mampu atau miskin serta berbagai infrastruktur lainnya. Masalah ini, hampir semua menjadi keluhan masyarakat selama reses,” ungkap Andi Wawan.

Andi Firman, ketua DPRD Bombana mengatakan reses merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh anggota DPRD, termasuk di Kabupaten Bombana. Reses dilaksanakan setiap kali masa sidang. Reses merupakan komunikasi dua arah antara legislative dengan konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala. Reses merupakan kewajiban anggota DPRD untuk bertemu dengan konstituennya secara rutin pada setiap masa reses. “Tujuan reses tidak lain  untuk menyerap dan menindaklanjuti aspirasi konstituen dan pengaduan masyarakat guna memberikan pertanggungjawaban moral dan politis kepada konstituen di daerah pemilihan (Dapil),” ungkap Andi Firman. (Advetorial)

 

 

Andi FirmanKetua DPRD Bombana