KOLUT, LENTERASULTRA.COM-Duka mendalam dialami Hasriani. Perempuan berusia 30 tahun ini kehilangan suami tercinta dengan cara yang tragis. Andrias, pria yang selama ini selalu mendampingi, dipaksa meregang nyawa oleh orang tak dikenal. Pria yang berprofesi sebagai wiraswasta ini dibunuh dengan cara yang sadis.
Leher dan kepalanya ditebas dengan menggunakan benda tajam. Usai peristiwa berdarah itu, Andrias sempat dilarikan di puskesmas Lapai untuk diberi pertolongan. Namun sayang, nyawa pria 35 tahun ini tidak bisa terselamatkan. Dia meninggal dunia dalam perjalanan, akibat dugaan kehabisan darah.
Nyawa Andreas direnggut dengan paksa didepan anak dan istrinya, serta anak-anak sekolah dasar yang menumpang di mobilnya. Peristiwa berdarah ini terjadi Minggu (23/12/2018) sekitar pukul 07.45 wita. Pagi itu, dengan mengemudikan mobil pick up DT 9224 HE, Andrias hendak mengantar istri dan anaknya menuju permandian sungai Mataiwoi, Kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka Utara.
Diperjalanan, tepatnya di Desa Purau, mobilnya tiba-tiba dihentikan salah seorang pria yang tidak diketahui identitasnya. Belum diketahui pasti apa maksud pria yang kini dicari polisi itu menahan mobil yang dikemudikan Andrias. Yang pasti saat kejadian, ditangan pria tersebut memegang setandan pisang, yang kini sudah diamankan polisi sebagai barang bukti.
Begitu melihat sesosok pria yang menghentikan mobilnya, Andrias mengerem kendaraannya. Namun naas, niat baiknya itu membawa petaka bagi warga Desa Puurau, Kecamatan Ngapa, Kolaka Utara ini. Saat mobil Andrias berhenti, pria tak dikenal ini langsung mencabut parangnya. Pelaku kemudian mengarahkan benda tajam itu keleher dan memarangi kepala Andrias alias Ucok, yang saat itu masih berada dikursi pengemudi.
“Saat kejadian, dikursi pengemudi ada anak korban,” kata Kapolres Kolaka Utara AKBP Susilo Setiawan, S.I.K melalui Kasubag Humasnya Ipda Yospin Ngii, kepada wartawan lenterasultra.com Minggu (23/12/2018). Melihat suaminya dianiaya, Hasriani yang juga berada dalam mobil langsung turun dari atas kendaraan dan berteriak minta tolong di sekitar kejadian.
Sementara pelaku yang kini masih dalam penyelidikan polisi memilih melarikan diri kearah gunung perkebunan coklat masyarakat di Desa Mataiwoi. “Kami sudah menurunkan personil ke TKP (Tempat Kejadian Perkara). Beberapa saksi juga sudah kami mintai keterangannya. Sedangkan pelaku, masih dalam penyelidikan,” ungkap Kapolres via aplikasi whatsAppnya.
Penulis : Adhi