BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-Sejak dulu sampai memasuki tahun 2019 ini, akses keluar masuk dari Kasipute ke pulau Kabaena masih mengandalkan jalur laut. Jenis transportasinya pun masih bertahan dengan menggunakan kapal kayu, dengan waktu tempuh antara lima sampai delapan jam.
Kondisi ini membuat anggota DPRD Bombana, Aflan Zulfadli prihatin. Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bombana ini angkat suara. Menurut Aflan, transportasi laut dari Kasipute ke Kabaena wajib dilakukan perbaikan. Kapal-kapal yang selama ini melayani penumpang dan barang menuju pulau Kabaena harus diremajakan.
Politisi PKS ini memiliki alasan dan pertimbangan sehingga transportasi laut Kasipute-Kabaena diperbaiki. Pertama, kapal kayu atau kapal regular yang selama ini beroperasi dinilai sudah tidak layak. Mulai dari fasilitas keselamatan penumpang yang tidak dimiliki, bodi kapal yang digunakan adalah bekas serta sudah uzur, serta mesin yang sering bermasalah di tengah laut.
“Bahkan ada kapal yang sudah beberapa kali mati mesin di tengah laut. Dengan kondisi seperti ini, apa tidak membahayakan keselamatan penumpang. Jangan nanti ada korban kecelakaan laut baru kita peduli dan memperketat aturan mainnya. Sebelum terlambat lebih baik dari sekarang dilakukan perbaikan, karena ini juga merupakan bagian dari pelayanan public,” katanya.
Aflan menilai, masih beroperasinya kapal yang tidak layak berlayar ini disebabkan banyak factor. Selain lemahnya pengawasan dari sector perhubungan, juga masih adanya kebijaksanaan yang dilakukan oleh pihak syahbandar. Padahal, jika petugas pelayaran ini tegas, kapal-kapal yang tidak layak itu, sudah tidak diizinkan beroperasi. Jika memang diizinkan berlayar, tidak lagi diberikan kebijaksanaan mengangkut penumpang, namun diperuntukan untuk mengangkut barang.
Aflan menambahkan, sejauh ini memang tersedia fasilitas kapal cepat menuju pulau Kabaena. Namun demikian, jadwal pelayarannya sangat terbatas akibat berbagai persoalan. Mulai dari penolakan dari sebagian pemilik kapal kayu hingga minimnya penumpang yang naik turun di lintasan tersebut. Semua masalah ini sebenarnya bisa diantisipasi jika pemerintah daerah tegas.
Khusus penumpang yang minim, pemerintah daerah bisa melakukan subsidi demi mempertahankan bahkan menambah pengoperasian kapal cepat dari Kasipute ke Kabaena. “Wakatobi saja bisa mensubsidi salah satu maskapai penerbangan sebesar 8 Milyar pertahun. Mengapa Bombana tidak bisa melakukan hal yang sama, demi meningkatkan pelayanan dasarnya. Dan anggaran tersebut sangat kecil untuk ukuran Bombana,” beber Aflan.
Mantan direktur Utama salah satu perusahaan tambang di Kabaena ini mengatakan, jika perbaikan transportasi ini dilakukan, dirinya merasa yakin perkembangan di Pulau Kabaena akan semakin pesat. Selain itu, perekonomian masyarakat juga akan meningkat.
Selain perbaikan pelayanan dan sarana transportasi laut, warga Kabaena juga membutuhkan pembenahan infrastruktur jalan poros yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Tidak hanya itu, peningkatan peran serta dunia usaha dan sector UMKM dalam penyediaan lapangan kerja juga diperlukan. Masalah utama lain yang dibutuhkan di Kabaena adalah, peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, ketersedian pasar rakyat yang nyaman dan aman, peningkatan kapasitas SDM serta sarana dan prasarana pendidikan serta meningkatkan peran serta bidang keagamaan dalam membentuk karakter dan kepribadian anak didik. (news kerja sama)