BOMBANA LENTERASULTRA.COM-Banyak prestasi yang dihasilkan Kabupaten Maros. Di bidang Pertanian, tetangga kota Makassar ini berhasil menggenjot hasil pertaniannya hingga bernilai ekonomi lebih. Salah satu metode yang dilakukan adalah dengan menerapkan satu kecamatan satu komoditas atau nama kerennya, “one distric one commodity”. Program ini diterapkan bagi penduduknya di 14 Kecamatan.
Selain itu, Kabupaten Maros juga dinobatkan sebagai Kabupaten Sehat oleh Kementrain Dalam Negeri dan Kementrian Kesehatan. Bahkan penghargaan ini, sudah lebih dari sekali diterima oleh daerah bertajuk Butta Salewangang itu. Ditahun 2015 lalu, Maros meraih penghargaan Swasti Saba Padapa, sementara di tahun 2017 lalu meraih Penghargaan Swasti Saba Wiwerda.
Penghargaan ini diberikan atas penyelenggaraan tatanan kawasan permukiman dan sarana dan prasarana umum, kawasan sarana lalu lintas tertib, kawasan pariwisata sehat, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, serta ketahanan pangan dan gizi.
Selain itu Maros juga mendapat penghargaan cagar budaya Apex Award 2017 dari Balai Arkeologi (Balar) Sulawesi Selatan. Atas penghargaan tersebut diberikan pada kategori pemanfaatan lingkungan cagar budaya. Pemerintah Kabupaten Maros terus berinovasi diberbagai sector untuk kemajuan daerahnya. Diantaranya adalah peluncuran Aplikasi Perizinan Elektronik berbasis android.
Aplikasi ini digunakan untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus berbagai perizinan di Maros, melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara dalam pengelolaan keuangan dan E-Government. Kerja sama tersebut dilakukan untuk saling belajar dan saling mengisi serta saling mendukung demi keuntungan kedua daerah ini.
Tidak hanya itu, Kabupaten Maros merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki transportasi udara bertaraf internasional yakni bandara udara Sultan Hasanuddin. Keberadaan bandara ini sangat menggenjot pendapatan asli daerah di Maros pada khususnya dan Sulawesi Selatan pada umumnya.
Berbagai kesuksesan dan prestasi yang ditorehkan di Bumi Butta Salewangang itu membuat 15 anggota DPRD Bombana selalu ingin belajar di Kabupaten Maros. Mereka terbang jauh ke Sulawesi Selatan, provinsi dimana Maros berada. Menempuh perjalanan 3 jam dari Rumbia, ibukota Kabupaten Bombana, kemudian 1 jam mereka sudah berada di Maros. “Kami berharap,keberhasilan dan berbagai kesuksesan yang ditorehkan di Maros bisa kita terapkan di Bombana,” kata Andi Firman, ketua DPRD Bombana yang memimpin perjalanan Kajian Antar Daerah (KAD) di daerah yang dikenal dengan nama Butta Salewangang itu.
Perjalanan belasan anggota dewan ini dilakukan dari tanggal 18 sampai dengan 23 Juli 2018 itu diharapkan bisa menginspirasi masyarakat Bombana yang memang mayoritas hidup di berbagai sector.Selain dari sector pertanian, ada beberapa potensi besar di Maros yang bisa dikembangkan di Bombana, diantaranya perikanan,pertambangan, perkebunan dan pariwisata. “Kita memiliki banyak tempat wisata mulai Tangkeno, pantai Tambako hingga beberapa wisata lainnya. Ini bisa kita kembangkan demi meningkatkan PAD di Bombana,” beber politis dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Dalam kunjungannya di Maros, anggota DPRD Bombana juga bertemu dengan anggota DPRD Maros. Ditempat ini, anggota dewan Bombana diperkenalkan berbagai perda yang sudah dsetujui koleganya. Mulai dari Perda Pelestarian dan Pemanfaatan Hutan Mangrove, Perda tentang Energi Ketenaga Listrikan serta Perda tentang Rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman. Usai berkunjung di DPRD Maros, anggota dewan Bombana bertandang di Dinas-Dinas terkait.
Selain di Kabupaten Maros, anggota dewan Bombana juga melaksanakan Kajian Antar Daerah di Kabupaten Bulukumba. Perjalanan ini dilaksanakan mulai tanggal 8 hingga 13 Oktober 2018. Kunjungan ini juga di pimpin Andi Firman, ketua DPRD Bombana. Anggota dewan Bombana tiba di Bulukumba 9 Oktober 2018. Mereka diterima anggota DPRD setempat bersama staf secretariat dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Kabupaten Bulukumba terkenal dengan industry perahu pinisi yang banyak memberikan nilai tambah perekonomian bagi masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Kabupaten Bulukumba juga dikenal dengan pertaniannya, dan banyak memberikan kontribusi yang paling besar terhadap penduduk di Kabupaten itu.
Berbagai tanaman yang dikembangkan yang dikembangkan oleh para petani Bulukumba antara lain, tanaman padi yang menjadi bahan pangan utama, jagung dang kacang-kacangan. Kabupaten Bulukumba juga dikenal dengan wisatanya yakni Pantai Bira. Bahkan daerah ini banyak dikunjungi oleh warga Negara Asing. “Kami juga berharap keberadaan kami ini bisa menjadi pengetahuan baru, untuk segera diimplementasikan di Bombana,” beber Andi Firman.
Sedangkan kota ketiga yang dilakukan ketua DPRD Bombana bersama sejumlah anggota DPRD dalam rangka Kajian Antar Daerah adalah kota Makassar. Di kota Angin Mamiri ini , ketua DPRD cs melakukan perjalanan mulai 20sampai 25 Maret 2018. Lokasi yang dikunjungi untuk melakukan kajian adalah pemerintah kota Makassar dan seluruh OPD terkait. Di Makassar, Andi Firman diterima oleh staf Ahli bidang pemerintahan dan hokum Sekretariat daerah.
Saat menerima kunjungan anggota DPRD Bombana, staf ahli bidang pemerintahan menjelaskan berbagai hal mengenai kota yang dulu dikenal dengan nama Ujung Pandang itu. Kota Makassar terkenal dengan kota Angin Mamiri, yang artinya kota hembusan angin sepoi-sepoi basah. Kota Makassar memiliki areal seluas 175.77 kilometer, terus berkembang khususnya kearah Timur dimana pembangunan infrastruktur seperti perluasan pelabuhan laut, reklamasi Pantai Losari, Bandara Sultan Hasanuddin, jalan tol, kawasan industry dan berbagai proyek lainnya tengah digenjot demi satu tujuan yakni peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kota Makassar merupakan salah satu kota di Indonesia yang mendapat penghargaan penilaian kinerja dengan predikat B yang merupakan penilaian tertinggi dari seluruh Kabupaten dan Kota di Sulsel. Penghargaan ini diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi, Februari 2018 lalu. “Kami banyak mendapat pengetahuan dan pengalaman dengan pemerintah kota Makassar dalam penyelenggaraan pemerintahan demi kemajuan kota Makassar,” ungkap Andi Firman, usai melakukan kunjungan antar daerah di kota Angin Mamiri. (Advetorial)