BOMBANA, LENTERASULTRA.COM – Tak terasa, perayaan natal tahun 2018 serta pergantian dari tahun 2018 ke 2019 tinggal dalam hitungan minggu. Suasana malam tahun baru selalu khas dengan riuh. Makanya momentum itu kerap dimanfaatkan oleh banyak orang untuk merencanakan perayaan. Tak terkecuali para pedagang. Bedanya para pedagang ini suka dengan sengaja menaikan harga sejumlah komoditas bahan pokok.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Perum Bulog berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) beserta jajaran Polres Bombana akan turun tangan. Caranya, Perum Bulog akan mengadakan pasar murah guna menstabilkan harga yang ada di pasaran dan menekan laju kenaikan harga.
“Menjelang natal dan tahun baru, makanya, akhir tahun identik dengan kenaikan harga-harga, jadi kita antisipasi memang dengan mengadakan kegiatan pasar murah ini, supaya menekan laju kenaikan harga itu, apalagi saat ini menjelang natalan dan tahun baru,”ungkap Yusran, Kepala Kansilog perum Bulog Bombana kepada lenterasultra.com, Minggu (16/12/18).
Lanjut yusran, pasar murah ini akan diadakan dua tahap. Pertama, di Kecamatan Rumbia tepatnya di Gereja Maranatha dan Gereja Tondowatu pada Minggu, (16/12/2018). Kedua, di Kecamatan Poleang Utara dan Rarowatu, tepatnya di Gereja Toburi dan Gereja Taubonto pada Minggu, (23/12/2018) mendatang.
Dalam pasar murah ini, pihak bulog mengaku memasarkan sembako berupa Gula dengan harga Rp 11.000 per kilogram, Terigu dengan harga Rp 7.500 per kilogram, Minyak goreng dengan harga Rp 12.000 per liter, Beras dengan harga Rp 8.700 per kilogram. Ini jauh lebih murah.
“Karena untuk harga di pasar saat ini, Gula Rp 13.000 – Rp 14.000 per kilogram, Terigu Rp 8.000 hingga Rp 10.000 per kilogram, Minyak goreng Rp 13.000 hingga Rp 15.000 per liter sedangkan Beras Rp 9.000 hingga Rp 10.000 per kilogram,”bebernya.
Menurutnya, warga sangat merespon baik terkait adanya pasar murah yang diadakan perum bulog ini. Warga juga sangat antusias hingga harus rela berdesakan dan mengantri untuk mendapatkan kebutuhan yang mereka inginkan.
“Bahkan mereka berharap agar pasar murah diadakan terus jangan cuma Idul Fitri dan Natal saja,” tutup Yusran menirukan apa yang diucapkan warga.
Penulis: Agus Saputra
Editor: Restu Fadilah