Anggaran Rp 9,7 M Tak Cukup, Dispora dan KONI Muna Minta “Jatah” Lagi Rp 4 M di APBD

Kondisi Atlet Muna memprihatinkan di Kolaka. Padahal, Pemkab Muna menggelontarkan anggaran Rp 9,7 miliar. Namun, kenyataan sangat berbeda dialami oleh Atlet

MUNA, LENTERASULTRA.COM – Kolaborasi Dinas Pemuda dan Olahraga serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Muna ihwal pengelolaan anggaran kebutuhan kontingen Muna selama Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIII di Kolaka, mengundang berbagai spekulasi publik. Bayangkan saja, anggaran yang digelontorkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sebesar Rp 9,7 miliar, dianggap kurang alias tak cukup untuk mengongkosi kebutuhan atlet beserta panitia, selama berada di Bumi Mekongga itu.

Dana yang cukup besar itu, tentu saja diproyeksi untuk keperluan selama berada di Kolaka. Fasilitas pakaian, tempat tidur, konsumsi, tentu saja jadi perhatian panitia. Namun, apakah dengan jumlah anggaran miliaran itu, atlet sudah diperhatikan?

Berdasarkan pemberitaan lenterasultra.com Rabu (5/12/2018), kondisi atlet sangat memprihatinkan. Mulai dari tidur tak beralas, tak ada bantal, bahkan makan dan minum atlet tak bergizi lagi. Parahnya, ada sepatu beberapa atlet yang mulai robek. Padahal, baru sekali terpakai. Ditambah uang saku atlet hanya Rp 300 ribu saja.

Sepatu Atlet Muna rusak

Sebuah tontonan Dispora dan KONI, yang mulai terindikasi tak adanya transparansi dalam tata kelola keuangan. Seandainya saja, anggaran Rp 9,7 miliar dikelola dengan baik, dipastikan bisa memenuhi kebutuhan atlet, tak ada keluhan plus uang bonus.

Belum tuntas urusan duit Rp 9,7 miliar dikemanakan, muncul lagi keinginan Dispora dan KONI minta “jatah” lagi. Dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2019, dua lembaga berbeda yang menangani atlet Muna selama Porprov ini, mengusulkan tambahan duit Rp 4 miliar lagi. Usulan itu, sudah termuat dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA/PPAS).

“Usulan tambahan dananya ada, hanya belum kami bahas, ” kata Awal Hisabu, Anggota Komisi III DPRD Muna, memulai percakapannya.

Tambahan anggaran itu, lanjut Awal Hisabu, rencananya diproyeksikan bonus atlet peraih medali. Meski begitu, DPRD tak bakalan mempersoalkan. Akan tetapi, dengan catatan, peruntukkannya benar-benar untuk atlet, official dan parah pelatih, yang tengah berjuang menggaungkan Bumi Sowite.

“Berapapun jumlahnya kalau untuk atlet, kami akan setujui. Tetapi, jangan sampai kedoknya untuk bonus, namun digunakan tempat lain,” sindir Awal sapaan karibnya.

Kendati demikian, usulan Rp 4 miliar itu, tak serta merta langsung diakomodir. Sebab, mengacu, pada anggaran Rp 9,7 miliar, pengelolaannya dinilai tak wajar. Untuk itu, sebelum penyelenggaraan Porprov usai, usulan anggaran itu diberi label bintang dulu. Artinya, selesai hajatan pesta olahraga itu, baru akan dibahas. Lembaga legislatif, ingin mengetahui, berapa total medali yang dikoleksi kontingen Muna.

“Disitu bisa dikalkulasi. Jangan sampai dananya disetujui gelondongan, saat pembagian bonus, malah tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Kasihan para atlet,” terangnya.

Perkara atlet yang dialami di Kolaka, legislatif sudah mengetahui. Bahkan, untuk memastikan kebenarannya, mereka langsung mendatangi posko masing-masing cabor. Tinjauan itu, benar-benar sangat memprihatinkan. Atlet tidur beralaskan tikar tanpa bantal. Begitu pula, dengan makanan para atlet yang jauh dari kosakata “layak”.

“Kita sudah sampaikan pada panitia untuk menyelesaikan keluhan-keluahan para atlet. Mereka itu (atlet) kebanggaan daerah. Bagiamana mau target juara umum, kalau mereka tidak diperhatikan,” sindirnya.

Dewan juga sudah mengagendakan untuk memanggil Dispora dan Koni terkait penggunaan dana sebesar Rp 9,7 M. Karena dengan kondisi saat ini, kebutuhan untuk Porprov banyak kekurangan. Diantaranya, kebutuhan atlet yang akan digunakan untuk bertanding masih banyak yang belum tersedia.

“Cabor atletik, sampai Rabu malam, belum ada sepatunya,” pungkas Awal. (Ery)

Fasilitas Porprov KolakaPorprov Kolaka