KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Sejak dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) 5 September 2018, Ali Mazi dan Lukman Abunawas langsung merealisasikan berbagai program-programnya. Bahkan hampir semua bidang yang menjadi prioritas utamanya, perlahan lahan mulai dibenahi dalam 100 hari masa kepemimpinan mereka berdua.
Di bidang infrastruktur misalnya, Ali Mazi-Lukman Abunawas memprioritaskan pembangunan jalan yang menghubungkan kota Kendari dan Kabupaten Konawe tepatnya di jalur Kendari-Toronipa. Rencana perbaikan jalan di lintasan sepanjang 20-an kilometer itu telah dimasukan dalam dokumen anggaran perubahan 2018.
Sesuai rencana, jalur Kendari-Toronipa ini akan dibuat dua jalur. Ali Mazi bukan tidak punya alasan memperbaiki jalan tersebut, salah satu pertimbangannya untuk memperlancar lalu lintas ekonomi serta meningkatkan infrastruktur pariwisata sehingga memudahkan akses pariwisata menuju pulau Bokori, permandian pantai Toronopa serta pantai Batu Gong.
Selain jalan, infrastruktur lain yang akan dibenahi Ali Mazi adalah renovasi asrama mahasiswa Sulawesi Tenggara di Sulawesi Selatan. Asrama ini terletak di jalan Landak Baru dan menjadi asrama badan koordinasi mahasiswa pemuda Sultra.
Ali Mazi merasa peduli dengan hal ini, karena sejak 35 tahun berdiri, kondisi gedung sangat memprihatinkan karena selama itu juga belum mendapat sentuhan renovasi dari pemerintah. Pembangunan atau renovasi gedung ini, juga menjadi program Ali Mazi-Lukman Abunawas dalam dunia pendidikan.
Ali Mazi-Lukman Abunawas, juga peduli dengan masalah penerangan listrik di Sultra. Beberapa desa di Kabupaten di otoritanya belum menikmati penerangan listrik. Olehnya itu, diawal kepemimpinannya sebagaI Gubernur Sulawesi Tenggara, politisi partai Nasdem ini melauncing progran desa terang.
Ada enam kabupaten yang menjadi sasaran program ini. Yakni, Kabupaten Konawe, Buton, Konawe Selatan, Konawe Kepulauan, Kolaka dan Bombana. Saat pesta rakyat, 22 September lalu, Kabupaten Buton menjadi satu daerah yang sudah menerima program tersebut. Sebanyak 2 ribu di otorita pimpinan La Bakry itu mendapatkan bantuan program desa terang.
“Program ini memberikan layanan kepada masyarakat agar tidak ada lagi warga Bumi Anoa yang hidup dikegelaoan karena tidak mengakses listrik,” kata Ali Mazi saat menghadiri pesta rakyat di eks MTQ Kendari.
Dibidang pemerintahan, Ali Mazi juga fokus melakukan pembenahan di awal pemerintahannya. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah mengisi jabatan eselon dua yang kosong serta mencari calon sekda defenitif. Bahkan saat melantik Syarifuddin Safaa sebagai Pj Sekda, Ali Mazi menginstruksikan agar Syarifuddin Safaa segera membentuk pansel dalan rangka seleksi terbuka jabatan sekda defenitif.
Sedangkan program lain yang dilaksanakan adalah melaunching gedung media center dan klinik kerja sama. Gedung media center dan klinik kerja sama dibangun disisi kantor Gubernur dan digagas biro kerja sama dan komunikasi publik pemprov Sultra. Gedung yang diresmukan 10 November lalu diharapkan menjadi pusat informasi pemerintah daerah untuk mempublis bernabai program pembangunan pemerintah baik yang sudah dilaksanakan Ali Mazi maupun yang masih akan di programkan.
“Selain beberapa program tersebut, ada juga program bedah rumah dan Sultra cerdasku. Semua ini sudah berjalan dimasa kepemimpinan 100 hari Ali Mazi-Lukman Abunawas. Berbagai kegiatan ini diwujudkan sesuai dengan visi misi, Gubernur dan Wakil Gubernur menuju Sultra Emas,” ungkap Kusnadi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sultra. (Adv)