BUTON TENGAH, LENTERASULTRA.COM-Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 kini sedang berjalan di Kabupaten Buton Tengah (Buteng). Ada empat sasaran yang direncanakan dalam program itu. Sasaran pertama pembukaan jalan baru Labungkari-Watulea sepanjang 2,6 KM dengan lebar 10 meter. Sasaran kedua rehab masjid Al Miftahul Jannah di Desa Mone. Sasaran ketiga pembuatan selokan di Desa Mone. Sasaran keempat, pembuatan Deucker di Desa Teluk Lasongko, Kecamatan Lakudo.
Keempat sasaran ini sudah digarap personil TNI bersama masyarakat. Bahkan khusus rehabilitasi Masjid Al-Miftahul Jannah seluas 10×8 meter persegi di Dusun Topa, Desa Mone, Kecamatan Lakudo, akan dirampungkan dalam waktu dua pekan.
“Meskipun pelaksanaan TMMD sampai 30 hari, pembangunan Masjid Al-Miftahul Jannah di Desa Mone ini kita targetkan dua minggu sudah rampung. Baru empat hari kerja sejak TMMD dibuka 15 Oktober kemarin, penyelesaiannya sudah mencapai 40 persen,” kata Dandim 1413 Buton Letkol Inf Davy Darma Putra saat melakukan peninjauan pengerjaan masjid tersebut, Jumat (18/10/2018) sore.
Davy mengungkapkan, untuk mesjid Mone Lakudo ini ada beberapa bagian yang akan direhab, diantaranya lantai menggunakan ubin, plaster dinding luar dan dalam, pemasangan jendela kaca, pemasangan plafon, pembangunan Mihrab Imam, MCK, dan tempat wudhu.
Dandim merasa optimis bisa merampungkan mesjid Mone dalam dua pekan. Apalagi jika kegiatan ini, mendapat dukungan dari masyarakat setempat. Khusus lantai saja misalnya, dengan bantuan masyarakat dan saling bergotong royong, bisa diblur dalam waktu dua jam saja.
Sementara kepala Desa Mone, Hamiru merasa terbantu dengan hadirnya TMMD di Desanya. “Allhamdulillah dengan adanya program TMMD saya merasa bersyukur sekali, Masjid Desa ini saya yakin bisa cepat diselesaikan pembangunannya,” tutur Hamiru.
Dandim berencana, jika rehab masjid Al-Miftahul Jannah di Desa Mone ini cepat selesai sesuai target, maka anggota 18 personil yang khusus mengerjakan masjid tersebut bisa diarahkan untuk membantu kegiatan fisik lainnya. Utamanya pembukaan jalan baru Labungkari-Watulea yang dirasakan agak berat. “Kita harapkan sebelum penutupan TMMD, semua kegiatan fisik sudah tuntas. Sehingga setelah upacara penutupan langsung diresmikan,” ungkap Dandim. (Aisyah)