SULTENG, LENTERASULTRA.COM- Korban gempa dan tsunami Palu-Donggala terus bertambah. Gempa dengan kekuatan 7,4 SR dan tsunami yang menimpa Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 28 September lalu itu, memakan banyak korban. Tercatat hingga 2 Oktober 2018 pukul 13.00 Wib, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kembali merilis jumlah korban menjadi 1.234 orang meninggal dunia, 799 orang luka berat dan 99 orang hilang.
Ribuan korban meninggal dunia tersebut ditemukan dibeberapa wilayah di Sulteng, diantarnya di Kota Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Mautong. Sebagian besar korban meninggal dunia disebabkan oleh tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan akibat tsunami. Untuk saat ini sebagian korban sudah dimakamkan. Korban meninggal dunia dilakukan identifikasi melalui DVI, face recognition dan sidik jari.
“Data sementara untuk korban yang mengalami luka berat saat ini berjumlah 799 orang dan telah dirawat di Rumah Sakit. Meliputi Pantoloan Induk 29 orang, Donggala 17 orang, Palu 4 orang , Ps Wani 7 orang, Jl Kijang 11 orang, Jl Roja Moici 4 orang, Jl Muh Hatta 25 orang, Patung Kuda 1 orang, dan Kp Nelayan 1 orang,” papar Kepala Pusat data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam rilsnya, Selasa (2/10/2018).
Sementara itu, korban tertimbun berjumlah 152 orang. Lalu kemudian untuk pengungsi sebanyak 61.867 jiwa yang tersebar di 109 titik. Rumah Rusak 65.733 unit (belum di klasifikasikan RB/RS/RR). “Jumlah korban yang tertimbun di Petobo (Kab Sigi) dan Balaroa (Kota Palu) belum dapat diperkirakan jumlahnya,” katanya.
Ia menambahkan, data jumlah pengungsi di lokasi bencana saat ini tercatat mencapai 61.867 orang yang tersebar 109 titik di Sulteng. Namun untuk kebutuhan pengungsi belum terpenuhi untuk keseluruhan.
“Para pengungsi saat ini sangat membutuhkan tenda, matras, Veltbed, makanan, pelayanan kesehatan, air bersih dan MCK,” ucap Sutopo.
Sutopo menjelaskan bahwa prioritas pada penanganan darurat terhadap bencana gempa dan tsunami di Palu, melanjutkan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban.
“Beberapa prioritas lainnya yakni, penanganan medis dan jenazah, percepatan pemulihan jaringan listrik, percepatan pasokan BBM, distribusi logistik untuk pengungsi dan koordinasi penerimaan bantuan asing,” pungkasnya. (Isma)