Bahas RAPBD-P Konkep, Dewan dan Eksekutif “Tutup” Hotel di Konsel dan Kendari

Wakil Bupati Konkep Andi Muh Lutfi (Kedua dari kiri) saat menghadiri paripurna pembahasan RAPBD-P di Wonua Monapa

KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) 2018 Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) sudah sampai di DPRD setempat. Bahkan mulai Kamis (27/9) siang, rancangan anggaran belanja daerah perubahan itu, sudah diagendakan pembahasannya.

Untuk tempatnya, Dewan dan Eksekutif sepertinya bersepakat membahasnya di luar Kabupaten Konkep. Lokasi yang dipilih adalah, Hotel Wonua Monapa, yang terletak di Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan. Sejak Rabu (26/9), pembahasan RAPBD-P Konkep sudah disiapkan. Bahkan anggota dewan dan staf sekretariat DPRD Konkep, sudah disiapkan kamar di WM Hotel Resort dan Convention Center selama membahas anggaran perubahan.

Khusus anggota dewan, jumlah kamar yang dipesan tidak sedikit. Sumber yang dihimpun lenterasultra.com, di WM Kamis siang kemarin mengatakan, tercatat lebih dari 20 kamar yang diisi oleh anggota DPRD Konkep. Para wakil rakyat itu, akan menginap selama tiga hari, mulai Kamis hingga Sabtu (29/9) mendatang.

Puluhan kamar ini terdiri dari 11 kamar hotel tipe Deluxe seharga Rp 550.000/malam, 4 kamar hotel tipe Suite seharga Rp 850.000/malam, 2 kamar hotel tipe Royal Suite seharga Rp 1.100.000/malam, 7 kamar hotel tipe Cottage seharga Rp 700.000/malam dan 1 kamar hotel tipe Rajawali Cottage seharga Rp 2.600.000/malam. “Khusus Rajawali Cottage, kabarnya disiapkan buat Bupati. Jadi, selama tiga hari kedepan, selain kamar superior, semuanya Full dipakai anggota dewan, ” kata sumber tersebut.

Jika dikalkulasi dengan mengacu pada harga, jumlah kamar hotel yang dipesan serta lamanya kamar yang dipesan sesuai agenda rapat artinya DPRD harus merogoh kocek uang sebanyak Rp 76 Juta untuk biaya penginapan saja.Anggaran ini belum termasuk sewa ruang rapat serta makan minum, siang atau malam hari.

Sementara untuk pimpinan SKPD dan beberapa stafnya, nginapnya cukup jauh dari lokasi pembahasan RAPBD-P. Pihak eksekutif kabarnya juga menutup puluhan kamar di salah satu hotel di bilangan Jalan Ir H Alala, By Pass, Kendari, atau sekitar 30-an kilo dari WM.

“Sekitar 30 kamar serta 1 meeting room yang disewa oleh Pemda Konkep. Kamar tersebut masih disewa hingga hari Sabtu mendatang sesuai agenda rapat,” kata salah seorang karyawan hotel.

Kamar yang disewa bervariasi dari mulai yang termurah hingga yang termahal. Untuk harga termurah 1 kamar hotel dibandrol dengan harga Rp 450.000/malam. Jika kita kalkulasikan dengan mengacu pada harga termurah, jumlah kamar hotel yang dipesan dan lamanya kamar yang dipesan berdasarkan agenda rapat artinya Pemda harus merogoh kocek uang sebanyak Rp 54 juta hanya untuk biaya penginapan saja.

Wakil Bupati Konkep, Andi Muhammad Lutfi tidak mengakui bila pimpinan SKPD maupun stafnya menggunakan 30 kamar selama membahas RAPBD-P di Kendari. Menurut dia, pihaknya hanya memakai 3 kamar saja. “Tiga kamar itu, hanya di pakai untuk posko,” katanya. Sementara masing-masing Pimpinan SKPD atau yang mewakili sambung Lutfi, memilih nginap di rumahnya masing-masing.

Sementara Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Konkep, Muh Rijal membenarkan jika pembahasan RAPBD-P 2018 dibahas di hotel  Wonua Monapa. “Ini hasil kesepakatan di internal dewan,” katanya, saat ditemui wartawan lenterasultra.com usai rapat paripurna di WM.

Ditanya terkait jumlah kamar yang dipakai, Muh Rizal tidak mengetahui hal tersebut. Dia berargurmen jika urusan tersebut menjadi kewenangan pihak hotel dan stafnya. (rere/pebry).

Dewan Konkep Bahas Apbd di hotel