KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Tingginya frekuensi mobil truk tambang yang memuat material dari Moramo Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) menuju Morosi Kabupaten Konawe melintas di jalan-jalan dalam kota, membawa dampak buri. Pasalnya, mobil bermuatan berat tersebut yang mengakibatkan kerusakan jalan di Kota Kendari.
Plt. Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir mengungkapkan, banyak pengaduan dari masyarakat terkait operasi mobil tambang yang melintasi jalur dalam kota yang berimbas pada kerusakan jalan sehingga pihaknya perlu mengambil tindakan.
“Seperti kerusakan jembatan yang kita bangun beberapa titik di dalam kota, itu karena beratnya mobil pengantar material tambang,” ucapnya.
Lanjutnya, bukan hanya kerusakan jalan katanya. Namun polusi juga sebagian dihasilkan dari mobil pengangkut material tambang tersebut. Untuk itu, pihaknya pun telah memerintahkan instansi teknis untuk melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak perusahaan. Utamanya terkait kompensasi terhadap masyarakat dan pemerintah kota.
“Selain itu, mobil perusahaan tambang banyak mengganggu aktivitas masyarakat yang menggunakan jalan. Jangan mereka saja (pihak tambang, red) dapat enaknya. Masyarakat kita dapat imbasnya, kami akan bicarakan ini dengan pihak tambang,” tegas Sulkarnain.
Hal ini diungkapkan Sulkarnain merespon sorotan anggota DPRD Kota Kendari dari Fraksi Partai Golkar, Muhammad Ali terkait aktifitas mobil truk pengangkut batu dari daerah Moramo, Konsel menuju areal pertambangan Morosi di Konawe yang dinilai telah merusak sejumlah ruas jalan yang ada di Kota Kendari, ibukota Sulawesi Tenggara (Sultra).
Jalur pengangkutan batu itu memang harus melewati Kota Kendari karena tidak ada jalur lain dari Moramo untuk mencapai Morosi. Sehingga, seharusnya perusahaan tambang yang pemilik atau pun pengguna jasa truk tersebut harus meminta izin kepada Pemkot Kendari.
“Jalan kita bisa rusak akibat truk pengangkut batu, jangan sampai kita menjadi korban berikutnya setelah Konawe dan Konut, sementara kita tidak mendapatkan apa-apa,” ujarnya.
Mobil perusahaan yang mengangkut batu Moramo menuju Morosi dan begitu juga sebaliknya yang melintasi jalan Kota Kendari diperkirakan beratnya 8 ton, dan diperkirakan berpotensi menimbulkan kerusakan parah jalan-jalan Kota yang dilaluinya. (Isma)