Sembilan Bulan Hilang, Warga Buteng Ditemukan Sudah Jadi Tengkorak

Personil Polsek Lakudo melakukan olah TKP disekitar penemuan mayat di Desa Mone, Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah (Buteng)

LABUNGKARI, Lenterasultra.com-
Warga Desa Mone Kecamatan Lakudo heboh. Senin (3/9) sekitar pukul 12.30 wita, mereka digegerkan dengan penemuan tengkorak manusia di salah satu kebun penduduk.

Setelah diidentifikasi, tulang belulang itu merupakan seorang pemuda asal Desa Bantea Kecamatan Gu bernama Zamadin. Sebelum ditemukan menjadi tengkorak, pria 42 tahun sudah dinyatakan hilang sejak Desember 2017 lalu.

Kapolsek Lakudo, AKP Abdul Halim Kaonga, mengatakan tengkorak manusia ini ditemukan warga saat sedang ditugasi membersihkan rumput jambu milik penduduk sekitar. Temuan ini langsung disampaikan kepada personil babinkamtibmas Desa Mone dan dilanjutkan kepada Polsek Lakudo untuk dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Saat olah TKP, kami menemukan seluruh tulang pada satu tempat. Posisi tulang tersebut tidak terpisah jauh, paling jauh setengah meter. Setelah itu, kami langsung membawanya ke Puskesmas setempat sekaligus menghubungi pihak yang kami duga adalah keluarganya yang berasal dari informasi warga setempat,” kata Kapolsek.

Halim mengatakan, sesuai hasil identifikasi personilnya, tengkorak yang ditemukan  teridentifikasi warga Desa Bantea Kecamatan Gu. Korban terakhir meninggalkan rumah sejak Desember tahun 2017 lalu dan mempunyai sejarah penyakit epilepsi atau ayan.

Meski begitu, pihaknya tetap menyelidiki temuan itu dan menggali beberapa informasi. Hasilnya polisi menyimpulkan bahwa kerangka manusia itu dipastikan milik Zamadin. Terkait penyebab kematiannya, polisi belum menemukan ada indikasi lain. Namun untuk sementara disebabkan  penyakit yang di deritanya.

“Setelah kami identifikasi, atas permintaan keluarga korban, kerangka korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan dengan cara yang layak menurut agama,” sambungnya.

Ditempat yang sama, Abdul Razak (28), kakak korban membenarkan jika tengkorak tersebut milik kakaknya yang hilang dari bulan Desember lalu. “Iya kakakku itu, saya tandai celanannya karena sering saya yang cuci. Dia tinggalkan rumah dari sore hari saat itu, kami juga sudah lama mencari dan melapor di polsek Lombe (Gu),” tuturnya.

Pernyataan Abdul Razak ini juga sama atau singkron dengan komentar dokter yang mengidentifikasi kerangka Zamadin. Selain diketahui dari celana traning yang dikenakan almarhum, pihaknya juga mengetahui dari susunan gigi al.almarhum. “Digigi rahang atas almarhum ada yang rusak. Ini identik dengan keterangan dokter yang memeriksanya,” ungkap Abdul Razak. (Faisal)

Penemuan tengkorak manusia di buteng