Butur Fokus Kembangkan Potensi Di Sektor Pertanian

Bupati Buton Utara, Abu Hasan

Butur,Lenterasultra.com-Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara (Butur), kini fokus dan senantiasa mengembangkan potensi di sektor pertanian. Pasalnya, Abu Hasan selaku pemegang kendali Butur mengerti betul dengan kondisi wilayah dan masyarakatnya. Untuk itu, pertanian dianggap sebagai sektor unggulan yang saat ini menjadi primadona untuk meningkatkan taraf hidup rakyatnya.

“Disektor pertanian kami kembangkan pertanian organik dengan terus berupaya menambah luas tanam padi organik dengan memanfaatkan lahan tidur yang ada,” ungkap Abu Hasan saat ditemui dikediaman pribadinya di Lorong Belibis Andonuhu-Kendari.

Lanjut dia, saat ini pengembangannya masuk pada tahap konsolidasi ke ekspansi, baik itu optimasi lahan, subsidi pupuk dan bibit sampai dengan pemasaran. “Tahun lalu saya hanya subsidi estimasi lahan, insa allah tahun depan kami akan kembangkan pada bibit dan pupuk serta pasar,” ucap Bupati Butur itu.

Katanya, tahun ini ada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), yang jadikan sebagai basis ekonomi di desa. Bumdes tidak hanya fokus pada pertanian organik tetapi juga mengakomodir peternakan. Sehingga keduanya diberi pengguatan agar menjadi program unggulan untuk Butur nantinya.

“Tahun kemarin subsidi perbulan sebesar 2,5 juta setiap hektar. Kedepannya mungkin bukan lagi berupa uang tetapi dalam bentuk pupuk, bibit ataupun yang lainnya. Nanti kita akan diskusikan dengan kelembagaan petani,” bebernya.

Tahun ini, 400 hektar lahan disubsidi dan 500 hektar swadaya masyarakat. Kedepannya ditargetkan lebih luas pagi. Kurangnya belum punya brending baru bibit saja. Namun brendingnya kini mulai diformulasikan. “Semoga tahun ini, ekspansi pasar bisa kita dapat 5.000 ton per hektar. Sebab kalau hanya 100 ton belum bisa ekspansi pasar. Insa allah kali ini bisa mencapai 900 hingga 1.000 ton. Ditahun 2021 nanti, target kami 5.000 ton,” beber Abu Hasan.

Dalam pengembangan sektor pertanian, pihaknya juga mendapat bantuan dari Kementrian Pertanian. Bantuan tersebut berupa peralatan sebesar 10 miliar, salah satunya penggilingan. Pengelolaan mulai dari hulu hingga hilir begitupun dengan produksi semua menggunakan mesin.

Untuk itu, menurutnya, para petani di desa jika tidak dipikirkan mulai dari sekarang, maka regenerasinya pasti akan terputus. Olehnya itu, sangat penting menyiapkan petani yang berkualitas. Anak-anak muda harus diubah mindsetnya jangan hanya jadi PNS tetapi bagaimana menjadi petani yang berkualitas. “Kalau di Butur tidak begitu menghawatirkan karena disana turun temurun jadi petani,” katanya.

Memang, tambah Abu Hasan, saat ini, PAD Butur belum bisa diukur sebab pengembangannya baru dua tahun. Namun secara umum, pengembangan potensi di sektor pertanian ini sudah memiliki skala ekonomi dan punya kontribusi yang signifikan.

“Ada bebera tantangan dalam menggunakan organik, misalnya, optimasi lahan, pupuk, karna pupuknya organik. Kami sekarang buat pupuk sendiri. Kemudian bibit harus dimuliakan supaya tidak bergeser dari keaslian kualitasnya. Sedangkan pasar, kita akan intervensi dengan modal usaha Bumdes,” pungkas Abu Hasan. (Pebry).

Potensi pertanian di Butur