PT Antam dan YARi Buat “Apartemen” Ikan di Dasar Laut Pomalaa

Penyerahan bibit karang kepada tim penyelam dari Vice President HC & CSR PT. Antam (Tbk.) UBPN Pomalaa Sultra, Kamsi bersama Muh. Rusdan (Manajer CSR PT. Antam) Kepada penyelam YARi Sultra

Kolaka, Lenterasultra.com-Nelayan di Kabupaten Kolaka mengeluh. Sejak masuknya tambang di wilayah itu, mereka tidak hanya susah mendapat ikan namun harus keluar jauh dari pantai untuk melaut. Kondisi ini juga diperparah dengan maraknya penangkapan ikan dengan menggunakan bom, hingga merusak terumbu karang yang menjadi habitat ikan.

Keluhan nelayan Kolaka ini rupanya di respon oleh Yayasan Bahari (YARi) Sulawesi Tenggara. Dengan menggandeng PT. Antam (Tbk) – UBPN Pomalaa serta bekerjasama dengan kelompok nelayan Desa Hakatutobo, Desa Tambea dan Kel. Dawi-Dawi, YARi membangun “apartemen” untuk rumah ikan di dasar laut di perairan Kecamatan Pomalaa.

Rumah ikan itu sudah dibuat personil YARi sejak Januari hingga Februari 2018 di Kolaka. Setiap apartemen disusun menggunakan batako berbentuk piramida di kedalaman sekitar 13 meter dari permukaan laut. Ukurannya, 5 x 5 meter dengan tinggi sekitar 3 meter.

“Sampai saat ini, kami bersama kelompok nelayan sudah membuat 45 buah apartemen di dasar laut perairan Pomalaa,” kata Abdul Wahab, pimpinan YARi Sultra, Sabtu (28/7). 45 Apartemen itu dibuat tersebar di tiga wilayah. Rinciannya, 15 buah bangunan di area terumbu karang Desa Hakatutobu, 15 buah di pesisir Desa Tambea dan 15 buah bangunan lainnya dipasang di area terumbu karang Kel. Dawi-Dawi.

Alumni Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan Universitas Halu Oleo 1995 ini mengaku, sejak 27 Juli kemarin, apartemen itu sudah difungsikan. Seremoni kegiatannya dilakukan dengan penyerahan bibit karang oleh Kamsi, ST selaku VP HC dan CSR serta Muh Rusdan, manajer CSR PT Antam kepada tim penyelam YARi dan anggota kelompok nelayan. Bibit terumbu karang ini kemudian di bawah ke lokasi dan diletakkan pada salah satu bangunan rumah ikan.

Wahab menambahkan, setiap rumah ikan ditanami bibit karang sebanyak 50 buah. Penanaman karang di 45 apartemen itu akan dilakukan hingga Minggu (29/7). Dia merencanakan, selama tiga hari bekerja, YARi bersama kelompok nelayan bisa menanam 2.250 buah bibit karang di seluruh apartemen tersebut.

Sementara Abed, salah satu kelompok penyelam YARi menambahkan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembalikan fungsi ekologi sumberdaya terumbu karang melalui kegiatan konservasi dan rehabiltasi. Kegiatan ini dilakukan oleh kelompok masyarakat secara partisipatif dengan cara membuat apartemen ikan / rumah ikan yang dipadukan dengan metode transplantasi karang, sehingga ada lokasi penangkapan ikan yang baru (fishing ground) untuk nelayan di pesisir Kecamatan Pomalaa. Selain itu diharapakan dapat berfungsi sebagai rumpon dasar untuk  mempercepat pengembalian stock ikan disekitar kawasan.

Diharapkan setelah 1 tahun kedepan, akan terdapat ratusan atau ribuan ikan yang akan bermain, berlindung dan mencari makan disekitar bangunan rumah ikan ini sehingga bisa menjadi bank ikan yang dijaga dan dilindungi oleh Kelompok Nelayan di 3 desa program. Sehingga stock perikanan tangkap disekitar pesisir pomalaa dapat kembali pulih dan masyarakat nelayan tidak jauh lagi melakukan penangkapan serta ada peningkatan hasil tangkapan yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan ekonomi nelayan. (yadhi)

PT Antam dan YARi buat Apartemen Ikan