Kendari, Lenterasultra.com- Quick count atau perhitungan cepat Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) usai dilakukan. Ada dua lembaga survei yang melakukan hitung suara cepat yaitu The Halu Oleo Institut (THI) dan Jaringan Suara Indonesia (JSI). Hasil dari kedua lembaga survei itu pada Pilgub Sultra Rabu 27 Juni 2018, Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN) dinyatakan sebagai peraih suara tertinggi.
Usai menunggu hasil hitung cepat Pilgub Sultra, pasangan nomor urut 1 itu langsung menyatakan kemenangan di internal tim sukses dan pemenangannya, di Grand Clarion Hotel Kendari, Rabu 27/6/2018.
Rilis dari hitung cepat, AMAN menang telak. Detailnya, berdasarkan hasil JSI, dari 97 persen suara masuk, AMAN menang dengan suara 44.11 persen. Beda tipis dengan hasil THI dari suara masuk 95.13 persen, masih memimpin Ali Mazi-Lukman 42.52 persen.
Sementara itu, suara terbanyak urutan kedua diperoleh Rusda Mahmud-Sjafei Kahar. Dari lembaga survei JSI pasangan ini mendapatkan suara sebesar 30.81 persen, sedangkan pada hitung cepat THI 32.46 persen. Pasangan Asrun-Hugua harus tumbang berdasarkan hasil hitung cepat. Dimana hanya mendapat suara 25.08 persen berdasarkan JSI dan 25.15 persen pada THI.
Adi Nugroho manager risert JSI mengatakan berdasarkan hasil quick count, pasangan AMAN unggul dibandingkan rivalnya Asrun-Hugua dan Rusda-Sjafei Kahar.
“Hasil itu kami peroleh dari 1.628.320 pemilih. Kemudian JSI mengambil sampel 300 TPS dari 4.909 TPS se-Sultra. Dengan hasil rekapitulasi data masuk 97 persen (291 TPS),” paparnya.
Sementara itu, ditempat berbeda Direktur THI, Naslim Sarlito mengatakan, perolehan suara dilakukan dan dikerjakan dengan cepat oleh timnya di lapangan. Meskipun hujan dan cuaca tidak mendukung, relawan dipercaya memberikan data valid.
“Hasil hitung cepat THI berdasarkan pengambilan 308 sampel secara acak di sejumlah daerah dengan margin error 1 persen. Suara yang terkumpul sudah 95 persen dan versi kami Paslon gubernur nomor urut 1 sebagai menang Pilgub Sultra. Insya Allah hasil ini tidak jauh berbeda atau sama dengan pleno KPU Sultra nantinya. Selama ini memang survei kami selalu terbukti valid. Kalau pun berbeda dengan rekapitulasi KPU hanya sedikit. Kira-kira hanya 1 persen lah,” tutup Nursalim Sarlito.
Meskipun begitu, hasil dari quick count tersebut, bukanlah hasil real atau hasil akhir dari penghitungan perolehan suara Pilgub Sultra. Masih ada proses rekapitulasi suara dan pleno yang akan dilaksanakan KPU Sultra nanti, sebagai hasil akhir dari dari perolehan suara Pilgub Sultra.
Usai menang dari versi quick count, paslon AMAN langsung menyatakan kemenangan pada tim internal sebagai pasangan terpilih pada Pilgub Sultra periode 2018-2023. Pernyataan kemenangan tersebut dihadiri oleh tim satuan kerja, tim sukses dan tim pemenangan. Riuh-riuh suara para pendukung pasangan ini memenuhi Hotel Clarion Kendari. Bagaimana tidak jagoannya dinyatakan unggul pada versi hitung cepat.
“Alhamdulillah hasil dari hitung cepat Pilgub Sultra, AMAN menang. Ini adalah suara rakyat Sultra. Artinya, masyarakat kita menginginkan perubahan,” ungkap Ali-Mazi dihadapan relawan dan tim suksesnya disambut teriak oleh ribuan pendukung.
Kemenangan ini adalah hasil kerja keras kita semua. Mulai dari partai pengusung sampai dengan partai pendukung. Lalu kemudian tim satuan kerja, tim sukses, serta relawan. Selama ini tak memandang panas dan hujan untuk memenangkan Ali Mazi-Lukman Abunawas.
“Ini belum berakhir, kita harus menunggu hasil pleno penetapan dari KPU. Namun hari ini sudah terlihat bahwa AMAN adalah pilhan rakyat Sultra. Kita harus tetap mengawal hasil hari ini sampai pleno KPU,” katanya.
Pasangan AMAN menyatakan kemenangan didampingi oleh tim satuan kerja, tim sukses dan tim pemenangan. Ali Mazi meminta kepada seluruh masyarakat usai Pilgub agar tidak ada lagi nomor urut 1, 2 & 3. Akan tetapi semua merupakan satu kesatuan untuk masa depan Sultra.
“Kita adalah Sultra. Jangan ada lagi kotak-kotak atau kubu-kubu. Insya Allah Ali Mazi-Lukman Abunawas bisa amanah dan menjaga kepercayaan masyarakat bumi anoa ini. Kami merupakan suara rakyat, jadi kantor gubernur dan rumah pribadi serta rujab terbuka bagi siapa pun nantinya,”pungkasnya. (Isma/Ilham)