Kendari, Lenterasultra.com-Hujan yang terus menerus mengguyur kota Kendari menyebabkan banjir disejumlah titik. Lokasi terparah di kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga. Di daerah ini, sekitar 75 rumah terendam banjir akibat meluapnya sungai Wanggu.
Tidak hanya itu, ruas jalan mulai pertigaan sungai Wanggu hingga depan BRI unit Lepo-Lepo ikut terendam banjir. Selain itu, akses jalan dari bundaran pesawat Lepo-Lepo menuju By Pass di tutup mulai sore hari hingga Selasa dini hari (26/6).
Sungai Wanggu yang melintas di Lepo-Lepo mulai meluap sekitar pukul 18.00 Wita hingga pukul 22.00 wita malam. Ketinggian air mulai setinggi mata kaki orang dewasa hingga 2 meter. Di pertigaan sungai Wanggu hingga depan BRI misalnya, air tergenang di sepanjang jalan itu. Sejumlah rumah warga yang berada di dataran rendah di ruas jalan tersebut juga ikut kebanjiran.
Dari pantauan Lenterasultra.com, sebahagian kendaraan roda dua yang melintasi jalur tersebut mati total akibat terendam air, bahkan sebahagian warga Lepo Lepo turut membantu pengguna jalan yang kendaraannya mati.
Ahmad (62) salah satu warga Lepo Lepo mengungkapkan, dirinya tidak menyangka sungai Wanggu meluap sampai keruas jalan hingga menenggelamkan rumahnya setinggi 1 meter. “Sejak pukul enam sore hingga sekarang (pukul 10.00 malam) air terus naik dan meluap keruas jalan, Saya tidak menyangka rumah saya yang di dekaat ruas jalan umum ikut terendam banjir setinggi 1 meter,” katanya, saat ditemui disekitar banjir Senin (25/6).
Ia mengungkapkan, banjir terparah yang melanda Kelurahan Lepo-lepo sudah tiga kali yaitu pada tahun 1975, tahun 2013. Tahun 2018 bisa dikategorikan banjir terparah karena tidak seperti tahun 2017 lalu yang tidak sampai keruas jalan.
Hingga dini hari tadi, warga yang tinggal di dekat ruas jalan umum sudah mulai mengevakuasi barang-barang berharga mereka, dengan dibantu aparat TNI, Polri dan Badan Sar Nasional (Basarnas).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari Suhardin mengatakan, setiap hujan turun, warga yang bermukim di sungai Wanggu memang menjadi langganan banjir. Tahun 2018 ini, penduduk di sekitar sungai Wanggu kembali menjadi korbannya.
Ini akibat, sungai yang melintas disekitar rumah mereka meluap dengan debit air mencapai 2 meter. “Sekitar 75 rumah, 100 kepala keluarga (KK) dan 418 jiwa yang menjadi korban banjir. Untuk sementara, mereka sudah dievakuasi ditempat yang aman,” ungkapnya. (ilham)