LENTERASULTRA.com-Warga Kelurahan Laimpi Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna mulai kehilangan kesabaran. Mereka seakan tak percaya lagi dengan janji-janji politik yang dilontarkan para pemangku jabatan di Kabupaten Muna. Pasalnya, perbaikan jalan yang dinanti tak kunjung terealisasi. Sebagai bentuk protes, warga setempat menanam pohon keladi di salah satu ruas jalan yang berlubang. Aksi itu dilakukan pada Sabtu (23/6). Masyarakat kecewa, hingga saat ini baik eksekutif maupun legislatif belum menaruh perhatian terhadap kondisi jalan rusak yang membahayakan para pengguna jalan.
Tak hanya di Kelurahan Laimpi, jalan berlubang terlihat pula disepanjang Desa Lamaeyo, Kontumere Kecamatan yang sama. Serta Desa Bea, dan Wakumoro Kecamatan Parigi. Di lintasan poros Raha menuju Wamengkoli inilah, kurang lebih 10 km jalan rusak berlubang.
Salah seorang warga Kelurahan Laimpi, La Halidin mengaku, sebenarnya jalan tersebut belum lama diaspal. Namun, dua bulan terakhir ini, sudah berlubang lagi. Entah Karena kualitas aspal yang digunakan memang kurang bagus atau ada penyebab lain, ia mengaku tak paham, jelasnya kondisi jalan yang rusak sangat mengganggu warga dan pengendara.
“Kami tanam pohon keladi sebagai bentuk keluhan. Kami hanya dijanji-janji saja mau dilakukan perbaikan, namun sampai sekarang belum juga ada perhatian,” keluhnya.
Untuk itu, warga berharap janji-janji yang pernah dilontarkan pemimpin daerah maupun para anggota legislatif segera direalisasikan, meskipun status jalan sebagai jalan provinsi.
Camat Kabawo La Mbolega mengaku belum mengetahui perihal warganya melakukan aksi penanaman keladi di Kelurahan Laimpi. Namun, ia menegaskan, dua pekan lalu, ada warga Kontumere melakukan hal yang sama dengan menanam pohon pisang.
“Kami bersama pemerintah desa, kapolsek menemui pelaku penanaman itu. Kita suruh cabut. Kami sudah konfirmasi di Dinas PU Sultra, namun tahun ini tidak ada pengaspalan. Makanya, warga kami minta untuk tetap bersabar. Kalau di Laimpi, saya cek dulu,” katanya. (ery)