Menteri Perdagangan Sidak Dua Pasar di Kota Kendari

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat melakukan inspeksi mendadak harga sembako di pasar sentral kota Kendari

Kendari, Lenterasultra.com- Tiga hari menjelang Idul Fitri, Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag) Enggartiasto Lukita, tiba-tiba berada di kota Kendari. Kehadirannya, ternyata untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) dua pasar tradisional di Kota Kendari- Sulawesi Tenggara (Sultra). Kedua pasar yang dikunjungi adalah Pasar Basah Mandonga dan Pasar Sentral Kendari.

Menteri Perdagangan Indonesia ke-35 itu, mengawali sidaknya di Pasar Basah Mandonga. Lalu kemudian dilanjutkan di Pasar Sentral Kendari. Kedatangannya di ibu kota Provinsi Sultra ini guna melakukan pemantauan harga bahan pokok menjelang Lebaran 2018 di Kendari. Dari sidak ini terlihat sejumlah kebutuhan pokok masyarakat seperti telur dan daging ayam sudah mulai turun dan kembali harga normal.

“Saya sudah melakukan sidak di sejumlah pasar di Indonesia, dan saya melihat harga bahan pokok sudah mulai turun dimana sempat mengalami kenaikan harga pada sebagaian bahan pokok,” ungkap pria yang akrab disapa Enggar itu, usai sidak di Pasar sentral Kendari, Selasa (12/6).

Harga telur ayam kini berlisar Rp 23 ribu perkilogram, sedangkan daging ayam yang sebelumnya mencapai Rp 42 ribu kini berkisar Rp 35 ribu  per kilogram. Selain itu, pemerintah pun telah memasok daging beku untuk menstabilkan harga. Harga ayam beku berkisar 32 sampai 33 ribu rupiah.

“Kami meminta semua peternak ayam mandiri untuk mengeluarkan stoknya yaitu ayam dan telur. Saya berterimakasih karena mereka mengikuti permintaan sehingga harga ayam dan telur sudah mulai normal,” kata dia. Harga daging juga masih stabil. Begitupun dengan beras, pihaknya juga sudah meminta kepada pihak bulog untuk lebih merata lagi menjual beras premium yang bagus kualitasnya.

“Tidak perlu khawatir, stok cukup kami siapkan. Kebutuhan pokok masyarakat jelang Idul fitri relatif aman. Terbukti dari harga telur dan ayam yang kini kembali normal. Bahkan ia memastikan ketersediaan pangan dalam kondisi aman, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyakarat,” ucap Enggar.

Sedangkan harga gula, didua pasar tradisional di kota lulo terjadi harga yang bervariasi. Mulai dari 11,5 ribuan rupiah sampai 13 ribu per kilogram. “Sebenarnya kami sudah patok 12,5 ribu rupiah per kilogram, tapi namanya pasar pasti terjadi tawar-menawar yang penting tidak terlalu tinggi. Ini masih bisa diatasi dan kami meminta untuk menjual minimal 12,5 ribu rupiah per kilonya. Kalau minyak goreng, juga kami minta untuk segera menyediakan dalam kemasan sederhana,” bebernya.

Pria kelahiran Cirebon – Jawa Barat itu menambahkan, untuk kelompok sayuran masih terjadi sedikit kenaikan, diantaranya tomat dan cabai. Pada kelompok tersebut memang selalu terjadi harga naik turun tetapi tidak terlalu memberikan dampak besar pada masyarakat.

“Secara keseluruhan, saya bisa pastikan harga stabil dan terkendali. Kita bisa menstabilkan harga dng cepat sesuai dengan perintah Presiden. Apalagi menjelang Lebaran Idul Fitri 2018,” tutup Enggar. (Isma)

ke kendariMenteri perdagangan