Lenterasultra.com-Jatuhnya korban jiwa akibat penyakit difteri di Kabupaten Buton Selatan (Busel) menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan setempat. Instansi yang dipimpin La Ode Arifin ini langsung melakukan antisipasi pencegahan dan pengobatan di Desa Hendea, Kecamatan Sampolawa.
Targetnya adalah warga yang dekat serta pernah kontak langsung dengan Is (samaran), yang jadi korban meninggal dunia akibat bakteri Corynebacterium diphtheriae itu. “Sebanyak 77 orang warga Hendea, yang kami beri pengobatan,” Sjah Gafur, kepala bidang pencegahan dan pengemdalian penyakit Dinas Kesehatan Buton Selatan, usai melakukan pengobatan di Desa Hendea, siang kemarin.
Tujuh puluh-an warga yang diobati itu bukan hanya anak-anak tapi ada juga orang dewasa, yang pernah kontak dan berhubungan langsung dengan korban Is, anak berusia 9 tahun yang suspect difteri. Metode pengobatan dilakukan dengan cara, tapi dengan jenis obat yang sama yakni erythromycin. Khusus anak-anak diberikan obat berbentuk sirup, sementara orang dewasa diberi obat dalam bentuk tablet.
Langkah pengobatan itu sambung Sjah Gafur dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi jatuhnya korban susulan dari penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi di selaput lendir hidung dan tenggorokan itu. Dalam kegiatan ini, Dinkes Busel menurunkan satu orang dokter dibantu 20 pegawai dari Puskesmas Sampolawa.
Kegiatan pengobatan dan pencegahan penyakit difteri oleh Dinas Kesehatan ini juga mendapat pendampingan dari bintara pembinanaan dan keamanan ketertiban masyarakat (Babinkamtibmas) Desa Hendea, Polsek Sampolawa, Briptu Rizal Wabula. Sebelum acara dilakukan, Rizal Wabula lebih dulu mengajak warganya yang pernah kontak dan berhubungan langsung dengan Is, untuk hadir dalam pengobatan massal.
“Sebelum pengobatan ini dimulai, saya menghimbau kepada masyarakat Desa Hendea, untuk mengikuti petunjuk dari tim kesehatan tentang cara mencegah penyakit difteri. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian seperti itu, tidak terulang dan menimbulkan korban jiwa lagi,” ungkap Rizal Wabula, dihadapan warganya, yang antri menunggu pengobatan. (yadhi)