Lenterasultra.com- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak hanya mengamankan Bupati Buton Selatan (Busel) dalam operasi tangan tangan (OTT) di kepulauan Buton Raya itu. Komisi anti rasuah itu, juga turut membawa sembilan orang lainnya, yang diduga ikut terjaring dalam operasi senyap tersebut.
“Tadi sudah saya cek, memang ada kegiatan tim penindakan di Sultra. Dalam penindakan itu, sekitar 10 orang turut diamankan termasuk Bupati,” kata juru bicara KPK, Febri Diansyah, kepada Restu Fadillah, wartawan lenterasultra.com di Jakarta, tadi malam.
Mantan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) ini belum menyebutkan siapa-siapa sembilan orang yang turut diamankan di wilayah Busel itu. Namun beberapa diantaranya sambung Febri Diansyah memiliki profesi yang berbeda. Ada yang berlatar belakang PNS, konsultan lembaga survei hingga pihak swasta.
Selain mengamankan 10 orang dalam OTT di Busel, komisi anti rasuah itu juha menyita uang tunai sekitar Rp 400 juta. “Tim menduga telah terjadi transaksi dan mengamankan uang sekitar 400 juta rupiah. Uang ini diduga terkait proyek di daerah setempat,” kata Pria kelahiran Padang, 8 Februari 1983 ini.
Sementara informasi yang dihimpun wartawan lenterasultra.com Baubau, Hengki Tri Arianto menyebutkan, 10 orang yang diamankan KPK di Busel, tiba di Polres Baubau sekitar pukul 18.30. Mereka tiba dengan mengendarai 3 unit mobil. 10 orang ini kemudian diarahkan menuju gedung Reserse dan krimimal (Reskrim) di lantai dua.
Sekitar pukul 21.50, terlihat seorang pria yang diduga merupakan salah satu terperiksa turun dari lantai dua. Sambil menutup wajahnya dengan pakaiannya, pria yang belum diketahui identitasnya ini bergerak menuju mobil dengan pengawalan aparat kepolisian. Sekitar 20-an menit, pria yang sama ini, kembali masuk menuju lantai dua Reskrim. (rere/hengki)