Lenterasultra.com-Belum dibayarkannya insentif dan jasa pelayanan perawat honorer di RSUD Muna menimbulkan persoalan baru di rumah sakit plat merah itu. Ratusan honorer yang mengabdikan diri di rumah sakit yang sudah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) itu, melakukan aksi mogok bekerja Rabu, (16/5), kemarin.
Aksi mogok dilakukan mulai pagi hingga sore hari. Perawat yang sehari-harinya mengabdikan diri di RSUD Muna memilih tinggal di rumah masing-masing. Akibat aksi ini, membuat pelayanan di RS Muna sedikit terganggu. Di hampir semua poli hanya terlihat perawat dan bidan yang berstatus pegawai negeri sipil.
“Saya sudah tau bahwa mau kompak mogok kerja hari ini. Tadi juga saya datang, tapi disuruh pulang sama teman-teman untuk mogok. Makanya, saya pulang. Ini bentuk protes,” kata salah satu perawat wanita, yang enggan menyebutkan namanya, Rabu kemarin.
Namun begitu, ada juga perawat yang berkantor sembunyi-sembunyi. Mereka datang tanpa menggunakan seragam putih-putih. Saat hendak dihampiri jurnalis, perawat yang berkantor memilih menjauh dan berlari keluar dari gedung RSUD.
Hingga sore kemarin, aksi mogok ini masih berlangsung.
Mogok masal perawat honorer itu, membuat direktur RSUD Muna, dokter Agus Susanto melakukan rapat manajemen secara tertutup. Tak diketahui secara pasti, pembahasan dalam pertemuan itu. Yang pasti, salah satu pesertanya adalah kepala bidang keuangan Syarifuddin.
Saat keluar dari ruang rapat, Syarifudin menuju tangga gedung. Saat ditemui wartawan lenterasultra.com, pria yang ini berucap “Rapat sudah selesai. Silahkan kalian ketemu direktur,”.
Setelah menggelar rapat dengan pihak PNS RS, direktur RSUD Muna melanjutkan pertemuan dengan perwakilan perawat. Agenda itu dilaksanakan sekitar pukul 14.00 Wita, namun juga dilakukan dengan tertutup. Bahkan ketika dicegat oleh media, ke dua bela pihak tak memberikan keterangan apa agenda rapat mereka.
Menanggapi aksi mogok perawat, Agus Susanto mengaku, aksi tersebut sudah pasti mempengaruhi pelayanan, kalau mogok secara keseluruhan. “Tapi kan, sampai jam sekarang, belum ada pasien yang terlantar. Kemudian, sampai sekarang (pukul 14.00) kita sudah rapat dengan beberapa perwakilan perawat, bahwa mereka akan masuk sebentar,” aku Agus Susanto.
Hanya, dokter spesialis anastesi ini belum juga memberikan jawaban pasti, kapan pembayaran uang jasa pelayanan perawat. “Kalau saya bilang, satu atau dua hari ini dibayarkan, ternyata tidak cair, kalian pasti kembali lagi sama saya. Berproseslah,” terangnya sembari menyampaikan perawat sudah nyatakan sikap untuk masuk berkantor. Agus pun berpamitan untuk segera melakukan operasi pada pasien. (ery)