Lenterasultra.com-Menjelang ramadan, hampir semua daerah di Sulawesi Tenggara intens melakukan operasi penyakit masyarakat (Pekat). Hasilnya sangat beragam. Jika di Kendari didapatkan 24 pasangan muda mudi terjaring razia, maka di Kabupaten Bombana juga sukses mengamankan empat pasangan yang tidak memiliki ikatan resmi suami istri.
Meski begitu, ada yang menarik saat penggerebekan di eks otorita Kabupaten Buton itu. Dari empat pasangan yang terjaring razia, satu diantaranya terdiri satu laki-laki dan dua wanita. Pasangan two in one ini berada di dalam satu kamar kos di Kelurahan Doule, Kecamatan Rumbia. Tidak diketahui apa yang diperbuat pasangan ini, yang jelas saat diinterogasi, pasangan ini bukan merupakan suami istri, karena diantara mereka tidak ada yang bisa memperlihatkan bukti atau dokumen pernikahan.
“Saat kami razia, laki-lakinya lagi teler (mabuk). Dan keberadaannya sekamar dengan dua perempuan disaat menjelang dini hari. Dan ini kami nilai tidak wajar,” kata Andi Firman, kepala bidang keamanan dan ketertiban umum, satuan polisi pamong praja, Kabupaten Bombana. Pasangan ini kemudian dinaikkan di mobil patroli polisi pamong praja hingga kemudian di bawa ke Polsek Rumbia.
Selain mengamankan pasangan dua wanita dan satu pria, razia yang dilaksanakan satuan Polisi Pamong Praja bersama personil Polsek Rumbia ini juga mengamankan tiga pasangan lain. Menurut Andi Firman, tiga pasang pria dan wanita yang tidak memiliki ikatan perkawinan ini, diamankan di salah satu penginapan di bilangan Doule, serta dua pasangan lainnya diamankan di salah satu rumah kos di Kelurahan Lampopala.
Ketiga pasangan ini, langsung dinaikkan dimobil patroli Pol PP, dan digiring menuju Polsek Rumbia. Di polsek Rumbia, keempat pasangan ini kemudian didata dan diberi pembinaan dan himbauan untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Menurut Andi Firman, razia yang dilakukan satuan Pol PP difokuskan pada rumah kos-kosan dan penginapan di wilayah ibukota kabupaten. Razia dimulai pukul 23.00 wita dan berakhir Sabtu dinihari sekitar pukul 02.00 wita. “Razia ini kami lakukan dalam rangka menyambut bulan ramadan dengan tujuan menciptakan suasana harmonis, aman dan nyaman bagi umat Islam selama melaksanakan ibadah puasa,” ungkapnya. (Yadhi)