LENTERASULTRA.com-Teka-teki kemana Arhawi akan melabuhkan pilihan politiknya setelah meninggalkan Partai Amanat Nasional (PAN) akhirnya terjawab. Bupati Wakatobi itu memilih bergabung dengan Partai Golkar, dan langsung dipercaya memimpin “Beringin Rimbun” di daerah itu hingga 2020 mendatang.
Secara resmi, Arhawi dimandat memimpin Partai Golkar Wakatobi periode 2015-2020 melalui Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Golkar Wakatobi yang digelar, Selasa (24/4) pagi tadi. Mantan Wakil Bupati Wakatobi ini menggantikan posisi Safiah Wualo, yang memilih melepas jabatannya. “Ini untuk kebesaran Partai Golkar,” kata Safiah, kepada lenterasultra.com.
DPD Partai Golkar Sultra, yang diwakili Sekretaris Golkar, Muhammad Basri memimpin sidang Musdalub yang secara aklamasi semua Pengurus Kecamatan di Wakatobi menyetujui Arhawi sebagai pimpinan Golkar. “Tentu kami sangat apresiasi atas sikap politik Pak Arhawi, kebetulan memang sejak setelah lepas dari PAN, beliau sudah membangun komunikasi dengan kami dan menyampaikan keinginannya masuk Golkar,” kata Basri yang dihubungi terpisah.
Menurutnya, dengan masuknya Arhawi di barisan Partai Golkar di Sultra, tentu akan menambah energi dan semangat kader memenangkan Pemilu 2019 mendatang. Apalagi, khusus di Wakatobi, saat ini kursi Partai Golkar di DPRD hanya 1. Dengan masuknya Arhawi diharapkan bisa mendongkrak nilai elektoral beringin di daerah yang terkenal dengan potensi wisatanya itu.
“Setelah ini, sesuai amanah Musdalub, Arhawi diminta menyusun komposisi kepengurusan bersama formatur yang sudah ditetapkan. Nanti nama-nama pengurus akan diteruskan ke DPD Golkar dan kami ajukan ke DPP untuk disetujui,” tambah mantan anggota DPRD Sultra ini. Nanti, setelah SK DPP keluar, maka akan segera dilakukan pelantikan. “Insya Allah Pak Ketua (Ridwan) yang akan langsung lantik,” tandasnya.
Basri menceritakan, masuknya Arhawi di Golkar sudah disampaikan ke Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto dan disetujui. Sebagai pimpinan daerah, Arhawi tentu bisa jadi magnet elektoral dan secara langsung akan berdampak pada kebesaran Golkar. “Kami makin siap menyongsong Pemilu 2019 nanti dengan kemenangan,” tukasnya.
Untuk diketahui, Arhawi dulunya adalah kader tulen di Partai Amanat Nasional (PAN). Ia dianggap sebagai kader ideologis sosok Nur Alam di Wakatobi. Meski tercatat sebagai pengusaha besar di daerahnya, tapi ia cukup menghargai Nur Alam, baik sebagai kader PAN saat itu maupun kala jadi Gubernur.
Setelah jadi Wakil Bupati Wakatobi, mendampingi Hugua, Arhawi dipercaya menjadi Ketua PAN Wakatobi hingga akhirnya ia menjadi Calon Bupati dan terpilih bersama Ilmiati Daud untuk periode 2017-2022. Hingga akhirnya, akhir Februari lalu, Arhawi memutuskan keluar dari PAN.
Wakil Ketua AMPG Sultra, Muhammad Rahman menyambut baik dan sangat bangga dengan bergabungnya Bupati Wakatobi, Arhawi menjadi bagian dari Partai Golkar. “Ini menjadi signal kebangkitan Partai Golkar di Sultra,” tandas Rahman.(abdi)