LENTERASULTRA. Com – Salah seorang keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Muna mengeluhkan layanan tenaga medis di rumah sakit bertaraf internasional tersebut. Pasalnya, tanpa tindakan medis, pihak rumah sakit langsung mengeluarkan surat rujukan ke Rumah Sakit lain.
Husein masih tak habis pikir dengan apa yang dialami isterinya selama menjadi pasien di RSUD Muna. Pihak rumah sakit tiba-tiba memberitahu jika dokter ahli dalam yang sedianya menangi isterinya sedang berada di luar kota. Karenanya ia disarankan merujuk isterinya ke Rumah Sakit di Kota Kendari. Istri Husen, Suwarsi mengaku mengalami susah BAB selama dua bulan terakhir.
“Katanya, rujuk dilakukan, agar bisa mendapatkan pelayanan medis lebih prima. Tetapi bagaimana mau dirujuk. Masuk UGD saja tidak. Penyakit istri saya tidak ditahu, apa sebenarnya,” sesal Husen saat ditemui di RSUD, Senin (10/4/2018) menjelang siang.
Husen makin kecewa karena tak mengetahui hasil diagnosa dokter. Parahnya lagi, ia diminta membeli obat di sebuah klinik yang diduga milik dokter di rumah sakit tersebut. Padahal keluarganya telah berbekal kartu BPJS.
“Kartu BPJS saya mandiri. Setiap bulan saya bayar. Disuruh beli obat, diperintahkan lagi diklinik dr Wahid. Ada apa ini. Ini sudah dikomersialkan,” ujarnya.
Husen berharap kejadian ini cukup dialami isterinya. Ia meminta Pemerintah Daerah Muna segera mengambil tindakan agar tidak ada lagi korban seperti dirinya. Jurnalis Lenterasultra.com telah berusaha mengkonfirmasi kasus ini kepada pihak RSUD Muna namun belum ada tanggapan. (ery)