Ridwan Bae Minta Menpar Perhatikan Wakatobi

Ridwan Bae, Anggota DPR RI dari Dapil Sultra. Belakangan ia getol membicarakan soal wisata di Wakatobi

LENTERASULTRA.com-Sudah dua tahun lebih Wakatobi ditetapkan Presiden Jokowi sebagai 10 top destinasi wisata nasional. Sayangnya, urusannya hanya sampai pada penetapan, tanpa didukung banyak “energi” demi memoles daerah itu layak dikunjungi banyak wisatawan. Bandaranya minim maskapai, akses transportasi antar pulaunya juga memprihatinkan.

Inilah yang belakangan ini jadi keprihatinan anggota DPR RI, dari Dapil Sultra, Ridwan Bae. Sebagai anggota Komisi V, legislator Partai Golkar ini ingin betul agar pemerintah RI memperhatikan daerah itu agar benar-benar layak jadi pusat wisata dunia. “Bagaimana bisa dikunjungi wisatawan, runuway bandaranya saja pendek. Nda ada pesawat berbadan lebar yang bisa mendarat,” kata Ridwan, saat ditemui Rere Ardiansyah, jurnalis lenterasultra.com di ruang kerjanya di DPR RI, Selasa (20/3).

Makanya, pekan lalu ia mengajak beberapa koleganya di DPR RI dan mitra kerjanya yakni Kementeria Perhubngan untuk menggelar kunjungan kerja spesifik ke Wakatobi. “Saya ingin mereka lihat langsung bagaimana terbatasnya infrastrutur di Wakatobi, padahal katanya pusat destinasi wisata Indonesia,” kata Ketua DPD Golkar Sultra ini.

Di Wakatobi, ia bersama pejabat dari Ditjen Perhubungan Darat dan Ditjen Perhubungan Laut. Hasilnya, Kemenhub sepakat akan dibangun pelabuhan Kapal Feri agar pulau Wanci, Kaledupa, Tomia dan Binongko dapat tersambung, tahun 2019 mendatang. Kedua bandara Matahora yang saat ini memiliki panjang landasan 2000 meter ditambah menjadi 2500 meter.

Yang paling disayangkan Ridwan adalah perhatian Kementerian Parawisata. Setelah menunjuk daerah itu sebagai destinasi wisata nasional, bukannya digenjot pembangunan wisatanya, malah terkesan dibiarkan berusaha sendiri. Ia khawatir, Kemenpar hanya membuat cerita indah ke Presiden Jokowi, untuk ditetapkan jadi 10 destinasi wisata tanah air.

“Saya minta Menteri Parawisata, Pak Arief Yahya, datanglah ke Wakatobi. Daerah itu butuh dorongan kuat dari pemerintah agar bisa benar-benar pantas jadi destinasi wisata top nusantara,” tukasnya. Mantan Bupati Muna ini khawatir, promosi besar-besar soal Wakatobi malah jadi sia-sia karena ternyata tak didukung infrastruktur memadai.

“Saya meyakini wisatawan begitu mereka datang ke Wakatobi pasti karena mendengar kabar indahnya daerah itu. Tapi jika tidak ditunjang dengan fasilitas yang memadai, kesan Wakatobi bisa menjadi negatif. Sehingga wisatawan dan investor sukar masuk,” katanya.

Sementara itu terkait anggaran yang dibutuhkan, ia memperkirakan secara keseluruhan dibutuhkan dana sekitar Rp 3-5 triliun. “Kalau secara menyeluruh di sana itu sentuhan secara menyeluruh harus siap Rp 3-5 triliun. Menurut saya anggaran sejumlah itu sebanding dengan nama baik Indonesia dan itu tidak akan terlalu lama kembali,” tuntasnya. (rere)

GolkarRidwan