LENTERASULTRA.com-Hujan sejatinya tak terlalu deras mengguyur Kolaka, Minggu (18/3) siang tadi. Reda menjelang sore, musibah kemudian datang menghampiri warga Desa Ulu Lapao-pao dan Muara Lapao-pao di Kecamatan Wolo. Mereka kebanjiran. Rumah dan jalanan tergenang banjir, sawah ratusan hektar yang baru saja ditanami terendam. Ada jalan yang terputus.
Banjir ini diduga akibat derasnya hujan dan luapan air sungai yang berasal dari pegunungan. Tak ada korban jiwa, tapi penduduk di dua desa itu mengalami kerugian yang lumayan besar. Ini karena terendamnya sawah-sawah warga hingga merusak tanaman padi, baik yang baru menanam maupun yang sedang menunggu panen.
“Hujannya ini dari siang tadi (Minggu/18/3), tidak terlalu deras kami rasa tapi memang redanya sudah sore. Tiba-tiba ada banjir bercampur lumpur masuk kampung dengan tinggi tumit dan betis orang dewasa,” kata Andi Aco, salah seorang warga Wolo saat dihubungi lenterasultra.com. Ia menyebut, banjir itu sebagai kiriman dari gunung, yang debit hujannya lebih deras.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, banjir kiriman kali ini, mengakibatkan tujuh rumah yang ada di Desa Ulu Lapao-lapo terendam banjir lumpur setinggi tumit kaki. Selain itu, terdapat puluhan hektar sawah yang sudah tabur benih terendam banjir. Begitu juga dengan jembatan yang ada di Desa Ulu Lapao-lapo yang menjadi penghubung dengan Desa Donggala putus akibat derasnya aliran sungai.
Sedangkan untuk di Desa Muara Lapao-pao, terdapat satu jembatan yang miring akibat derasnya aliran sungai. Sementara sawah, ada sekitar puluhan hektar juga yang terendam banjir. “Kalau sawah yang kena banjir ini pak, bisa mencapai puluhan hektar. Ada yang sudah tabur benih, belum diolah serta ada yang baru diolah bahkan ada pula yang sudah panen terendam banjir,” ungkap Daeng Ali, warga, Desa Muara Lapao-pao.
Pasca kejadian ini, pihak kepolisan yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Wolo, Iptu Abdul Rakhman langsung turun di lapangan bersama masyarakat setempat membersihkan beberapa rumah warga yang terkena banjir lumpur. Bukan hanya itu, masyarakat bersama TNI/Polri langsung bahu membahu memperbaiki jembatan yang rusak.
Sementara untuk Desa Ulu Lapao-lapo yang menjadi penghubung dengan desa Donggala putus akibat derasnya aliran sungai, hingga kini belum bisa dilakukan perbaikan. (inga)