LENTERASULTRA.com-Ajal datang menjemput tiga orang warga Desa Lanowulu, Kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan dengan sangat tiba-tiba. Siang hari masih bugar dan sehat, menjelang petang petaka itu datang. Hujan yang ditingkahi petir menggelegar menyambar tubuh Askap, Tare, dan Hasni. Ketiganya meninggal dalam kondisi tubuh hangus. Menghitam.
Ada empat kawan mereka yang selamat dari peristiwa ini, meski mengalami luka dan trauma. Mereka adalah Leman, (18), Ali Aedin (43), Muryati (41) dan Pui (39). “Semuanya tengah dirawat di klinik Dr. Mbayo di Desa Tolutu Jaya Tinanggea. Ada yang kram, luka bakar di betis, dan nyeri seluruh badan,” kata AKP Yusuf Tawang, Kasat Binmas Polres Konsel.
Tewasnya tiga warga Tinanggea tersebut bermula saat mereka bersama beberapa warga lain bekerja memanen padi di areal persawahan milik seorang warga Bombana, tepatnya di Desa Langkadue, Kecamatan Rarowatu. Sejak pagi, mereka sudah berada di areal persawahan yang memang cukup luas dan terbuka.
Nah, sekira pukul 15.00 Wita, Sabtu (17/3) tadi, mendadak hujan turun dengan deras disertai petir. Berada di kawasan terbuka seperti itu, tentu jadi sasaran empuk aliran listrik bertegangan maha tinggi dari langit itu. “Mereka sebenarnya bernaung di pondok-pondok yang ada di sawah saat hujan. Tapi malah rumah kecil tempat mereka berlindung justru disambar petir. Dan petaka itu muncul,” kata Yusuf Tawang.
Hanya dalam tempo yang sangat singkat, beberapa diantara pekerja itu terkapar dalam kondisi sebagian ada yang terluka bakar, hangus dan langsung meninggal. Ada yang merasakan keram di sekujur tubuh hingga sulit digerakan. “Warga sekitar yang datang setelah hujan reda, membawa para korban ke klinik dan yang meninggal langsung dipulangkan ke rumah masing-masing,” tuntas AKP Yusuf.(isma)